Hampir Mati

1978 Kata

Adam baru saja keluar dari ruang operasi setelah melewati lebih dari lima jam yang menguras tenaga, fokus, dan emosinya. Langkahnya lesu, tubuhnya serasa digelayuti beban berat yang tak kasat mata. Bahkan tangan kirinya sedikit gemetar, bukan karena gugup, tapi karena kelelahan yang tak bisa dilawan lagi. Ia hanya ingin segera merebahkan diri di ruang istirahat dokter, melepas penat walau hanya beberapa menit. Begitu pintu ruangan ditutup, ia melempar tubuhnya ke sofa kecil di sudut ruangan. Tapi belum sempat matanya terpejam, ponselnya yang diletakkan di atas meja berbunyi. Suara dering itu seketika membuat jantungnya sedikit berdegup lebih cepat, bukan karena takut, tapi karena firasat yang entah mengapa selalu muncul belakangan ini setiap ponselnya berbunyi. Ia mengulurkan tangan pela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN