Mencari

1958 Kata

Pagi itu, matahari mulai merayap naik di balik dahan-dahan rimbun yang menaungi rumah kecil tempat Khayra bersembunyi. Sinar kuning keemasan menyelinap malu-malu melalui celah-celah jendela yang sebagian tertutup kain tipis. Udara masih sejuk, sisa embun malam menggantung di dedaunan, menambah keheningan yang nyaris suci. Di meja kecil kayu yang ditata sederhana di teras rumah, dua piring berisi nasi uduk dan lauk sederhana tersaji. Adam duduk di sisi kanan, menjaga jarak secukupnya. Ia tahu aturan, dan ia menghormatinya. Tidak ada percakapan saat makan. Hanya suara sendok menyentuh piring, sesekali gesekan kursi kayu, dan hembusan angin pagi yang menyapu ujung kerudung Khayra. Adam menatap Khayra beberapa kali, berharap perempuan itu akan membuka percakapan lebih dulu. Tapi Khayra tampa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN