FIKRI

1455 Kata

Angkot yang kutumpangi tiba-tiba berhenti. Aku dan beberapa penumpang yang lain celingukan melihat supir turun dan membuka kap angkot, terlihat asap mengepul keluar dari mesin. Kepala Supir tiba-tiba menyembul di bingkai pintu. "Maaf, ya. Angkotnya mogok. Kalian bisa cari angkot yang lain!" Supir memberi tahu keadaan angkot yang sebenarnya pada penumpang sembari mengusap peluh di keningnya dengan handuk kecil yang mengalung di lehernya. "Yah, gimana sih, Pak!" omel beberapa penumpang. "Harusnya di cek dulu sebelum berangkat!" ujarnya dengan ekspresi sebal. "Tahu gitu naik angkot yang di belakang tadi!" protes para penumpang yang masih duduk di dalam angkot. "Bukan keinginan supir angkot mobilnya mogok. Tentu dia lebih susah ketimbang kita sebagai penumpang," sanggahku membela Pak So

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN