Syarat

898 Kata

"Tania, itu ..." Belum selesai Bunda Rindu menjawab, Ruby sudah menyelanya. "Tania itu bukan siapa-siapa." Sahut Ruby dengan nada ketus. "Hus, jangan ngomong kayak gitu." Bunda Rindu meletakkan tangannya ke ujung bibirnya, sebagai isyarat supaya Ruby tutup mulut. "Loh, emang bener 'kan Bunda. Dia emang nggak ada hubungan darah sama kita. Dia itu cuma cucunya orang jahat yang dulu suka menyiksa Bunda. Sifatnya nggak jauh beda sama Neneknya. Malah lebih parah." Ruby berucap dengan mata berapi-api. Sorot kebencian tergambar jelas di mata Ruby pada Tania. "Ruby, Bunda nggak pernah ngajarin kamu untuk menyimpan dendam, Nak. Lagian malu sama kakak ipar kamu, kalau kamu kayak gini." Bunda Rindu menasehati Ruby dengan lembut. Ruby mendengus kesal. "Ruby ke dalam dulu, Bunda." Pamit Ruby. Aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN