“Itu muka kenapa selalu kusut, mau kubantu gosok pakai setrika.” Canda Aisyah pada Ruby saat ia memasuki kamar Ruby. “Emangnya wajahku pakaian, disetrika!” “Mikirin Super Hiro kamu lagi, ya?” tebak Aisyah sambil menghenyakkan panggulnya di sisi Ruby yang duduk di atas ranjang. Ia memberikan cup ice yang ia beli di jalan tadi. Aisyah merupakan sahabat Ruby, tempat Ruby biasanya berkeluh kesah dan mencurahkan segala isi hatinya. Aisyah sudah tahu awal mula perasaan Ruby tumbuh untuk Fikri, hingga bagaimana terakhir mereka bertemu. “Aku malu sama dia,” ujar Ruby dengan putus asa. “Kenapa harus malu. Itu ‘kan hal yang nggak disengaja. Dengan kejadian ini, aku jamin dia akan selalu teringat kamu.” “Masalahnya yang dia ingat itu pasti semua hal yang memalukan tentangku. Setiap bertemu den

