
" sayang aku masukin ya "
nafasku memburu berdetak sangat kencang
******
Malam itu Nadira di kerjai oleh teman-teman kantornya hingga mabuk ,
Di karenakan Nadira adalah gadis polos yang belum pernah mengenal minuman beralkohol Nadira sampai tak sadarkan diri ,
Robin adalah CEO pemilik perusahaan tempat Nadira bekerja yang saat itupun ada di acara kantor
Saat teman-temannya puas tertawa melihat Nadira sempoyongan dan tidak sadarkan diri Robin menghampiri Nadira yang saat itu tertengkup di lantai tengah
" Memalukan " ucap Robin
Dan langsung menggendong Nadira , semua teman-temannya berhenti tertawa dan merasa heran kenapa bos besar seperti dia mau membantu Nadira gadis cupu dan kampungan sementara Robin adalah sosok yang di kagumi banyak kaum perempuan terlebih sekretarisnya yg mendambakan bisa memiliki Robin , Robin saat ini berusia 22 tahun dengan tinggi 180cm dengan perawakan yang berotot karena hobinya adalah berolahraga , Robin memiliki kulit kuning Langsat berkumis tipis dan berjengkot rapih dan alis yang tebal serta rambut yang belah samping seperti oppa Korea tapi maskulin seperti aktor dari turki ,
Sementara penampilan Nadira biasa saja , dengan wajah yg oval cantik alami bak kembang desa dengan lesung pipi yang menambah menawan saat tersenyum , Nadira memiliki kulit yang putih tinggi 160cm dengan p******a yang besar dan pinggang yang ramping , bulu mata yang panjang dan hidung yang mancung , rambut panjang hitam bergelombang , karena Nadira berasal dari kampung rambut Nadira penampilannya biasa saja tidak seperti teman2 kantornya yang bermakup bold demi menarik perhatian pak bos robin sementara Nadira sering di ikat kuda dan memakai kacamata dan hampir tidak memakai makeup sama sekali ,
Perusahaan Robin yang bergerak di bidang retail merupakan perusahaan terbesar ke 3 , Robin adalah anak tunggal dari istri pertama ayahnya yang harus meneruskan memimpin perusahaan karena anak lain dari istri ke dua adalah perempuan jadi 80% aset ayahnya di serahkan kepada Robin untuk meneruskan perusahaan ayahnya dengan syarat Robin harus menikah sebelum ulang tahun ke 23 atau perusahaan akan di alihkan ke anak ke dua nya dengan istri ke duanya ,
Suka tidak suka Robin pun harus mencari istri agar perusahaan tetap atas namanya,
Robin sangat kesulitan mencari kekasih apalagi istri karena sifatnya yg dingin dan super cuek di karenakan robin pernah menjalin hubungan dengan misel tetapi berselingkuh dengan sahabatnya sendiri dari saat itu perasaan Robin mulai membeku kepada semua perempuan yang mendekatinya
*balik lagi ke Robin yang menggendong nadira
Robin membawa Nadira keluar dari acara tersebut dan membawa ke apartemennya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kantor ,
Di letakkan lah Nadira di atas kasur yang luas dengan seprai berwarna putih ,
Saat Robin menidurkan Nadira di atas kasur Robin melihat dengan dekat wajah Nadira yang cantik dan teduh dan tenang , pandangan Robin tidak bisa berpaling dari wajahnya Nadira
Seketika Robin akan mencium nadira ,
" Ah apa2an aku ini " Robin langsung mengurungkan keinginannya untuk mencium Nadira
Robin duduk di kursi di sebelah ranjang Nadira
Robin memandangi tubuh Nadira yang sempurna kaki panjang mulus putih dengan lekukan yang sempurna yang membuat mata semua lelaki pasti bernafsu memilikinya ,
Tapi Robin tidak sejahat itu dengan Nadira yang sedang mabuk
Robin hanya berusaha membantunya keluar dari acara itu ,
Saat Robin sedang memandangi Nadira
Hanphone Robin bergetar ada pesan dari ayahnya
"Robin waktu kamu sebelum ulang tahun ke 23 tinggal 1 Minggu lagi , tapi kamu belum memberikan kabar baik tentang pernikahanmu, apa kamu mau perusahaan ini atas nama adik kamu ?"
Dengan wajah yang lesu Robin menggaruk garuk rambutnya yang tebal hitam dan terawat itu
" Bagaimana mungkin saya bisa menemukan istri dalam satu Minggu "
Ucap Robin sambil mengacak acak rambutnya
Saat melihat Nadira
Robin mulai memikirkan sesuatu agar Nadira mau menikah dengan Robin
Robin mulai menyusun rencana pada malam itu
Nadira terbangun melihat sekitar
*Selamat pagi " terdengar suara yang gagah dan Maco dari arah samping ranjang
Samar-samar Nadira melihat sosok yang tinggi tampan menghampirinya
"Apakah saya bermimpi " ucap Nadira mengagumi ketampanan Robin
Saat sadar melihat ke adaannya tak mengenakan pakaian sehelai pun Nadira langsung histeris berteriak dan menangis , dan melihat ada bekas noda merah di sprey yang dia tiduri
" Aaaaaarrrgggg , apa yang terjadi " teriak Nadira sambil menangis
Lalu Robin mendekati Nadira dan mengusap rambut Nadira
Tetapi Nadira langsung menepis tangan Robin
" Ini maksudnya apa , tolong jelaskan " Nadira sambil menangis menutup wajahnya dengan kedua tangannya , Robin memeluk Nadira , tapi Nadira mengamuk
"Lepaskan " Nadira mendorong Robin
" Dengarkan aku " ucap Robin sambil berusaha memeluk Nadira
" Lepaskan "

