'yang aku perlukan bukan maaf darimu, namun kamu yang bisa menerima nafkah dariku.' Aby... * * * Asa menatap Aby yang sedang serius menyetir, setelah tadi ia dan Aby mencicipi makanan yang katanya menu baru di restoran Aby dan laki-laki itu telah menyelesaikan sedikit pekerjaannya, Asa mengajak Aby pulang karena ia lupa ternyata ada tugas kuliah yang belum ia selesaikan. Asa mulai membuka suaranya, ia penasaran bagaimana bisa Aby yang masih belum memasuki awal dua puluh sudah bisa mendirikan sebuah restoran yang cukup terkenal, meskipun ia tak pernah mampir namun ia sesekali sering melihat dan teman-temannya pun terkadang membicarakan restoran milik Aby. "Aby, kamu kok bisa bangun restoran sebesar itu, aku gak nyangka loh." Aby tertawa, ia melirik Asa sekilas lalu kembali memfokuskan p

