bc

Cinta, Tugas dan Pengorbanan

book_age16+
11
IKUTI
1K
BACA
HE
love after marriage
age gap
bxg
lighthearted
campus
childhood crush
war
like
intro-logo
Uraian

"Cinta, Tugas, dan Pengorbanan" adalah kisah tentang Afgan, seorang mayor yang diberi tugas untuk melindungi Ayu, putri dari jenderal yang menjadi target kelompok militan. Untuk menjalankan tugasnya, Afgan menyamar sebagai mahasiswa di Universitas Amsterdam. Di sana, dia bertemu dengan Titah, seorang dosen cantik yang membuat hatinya berdebar.

Sementara itu, Afgan juga menemukan Rama, keponakannya yang telah lama hilang, dan berhasil membawanya kembali ke rumahnya di Belanda. Namun, kehidupan Afgan menjadi semakin rumit ketika dia menemukan bahwa kakaknya, Arsya, tinggal di rumah yang sama dengan Rama.

Cerita ini menjadi semakin menegangkan ketika Afgan harus memilih antara melindungi Ayu, menyelesaikan misinya, atau mengikuti hatinya yang tertarik pada Titah. Apakah Afgan akan berhasil menjalankan tugasnya dan membawa Arsya pulang ke Indonesia? Dan apakah cinta yang dia rasakan kepada Titah akan berbalas?

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 01
Jakarta - Indonesia Gedung Graha Zeni TNI AD.. "Pastikan semuanya aman dan jangan sampai bapak dan keluarga kenapa-kenapa, mengerti ?" Tanya Afgan yang sedang memperingati salah satu dari ajudannya. "Siap laksanakan." Jawab Rian salah satu dari ajudannya Afgan. "Baik, saya sendiri harus memantau ke seluruh gedung ini." Empat puluh lima menit kemudian.. Gedung Graha Zeni TNI AD.. "Hari ini adalah hari ulang tahun anak saya yang kedua, sehat selalu, murah rezeki, dan berguna bagi nusa dan bangsa, restu ayah bersamamu putraku." "Iya ayah, terimakasih dengan semua ini, tapi ayah ada satu yang kurang ayah." "Yang kurang, apa itu putraku ?" Tanya pak Roy penasaran. "Mbak Ayu, ayah." Jawab Dimas yang sangat merindukan kehadiran kakaknya. "Saya harus memberikan kabar pada pak Andi." Kata Wahyu. "Afgan." Pak Faisal memanggil Afgan. "Siap pak." Jawab Afgan. "Ayah saja jangan pak." Keluh pak Faisal pada Afgan. "Maaf pak, kita sedang bertugas jadi, saya tidak bisa memanggil ayah." Kata Afgan yang memberikan jawaban pada ayahnya. "Ya sudah, saya kesini ingin bertanya apakah semuanya aman ?" Tanya pak Faisal memastikan. "Ya semuanya sudah saya periksa dan semuanya juga aman pak, banyak yang mengawasi di depan." Jawab Afgan. "Bagus, baiklah sekarang kamu lanjutkan tugasmu dan saya akan melanjutkan tugas saya menjaga pak Roy." "Laksanakan pak." [Tunggu aba-aba dari saya, setelah itu baru, ingat sasaran utama kita adalah Jendral Roy.] Kata Andi memberi perintah pada Wahyu. [Baik pak, laksanakan.] Jawab Wahyu. "Sekarang silahkan nikmati jamuan yang sudah di hidangkan, terimakasih." Kata pak Roy. [Sekarang tembak..] Kata Andi yang memberikan perintah pada Wahyu, agar Wahyu menembak pak Roy. [Baik pak.] Kata Wahyu yang melaksanakan perintah dari Andi untuk menembak pak Roy. Wahyu pun melaksanakan perintah dari Andi (pemimpin militan radikal) yang ingin membalas dendam pada pak Roy. Wahyu memegang pistol dan siap menembak ke arah pak Roy, pak Faisal yang melihat pak Roy ingin di tembak oleh Wahyu segera menyelamatkan pak Roy, dan pak Faisal lah yang terkena tembakan Wahyu, Afgan yang mengetahui ayahnya kena tembak berlari ke arah ayahnya. Sebelum pak Faisal menghembuskan nafas terakhir, pak Faisal menginginkan anak pertamanya (Arsya) pulang ke Indonesia untuk berkumpul bersama keluarga di Indonesia. Lalu pak Roy juga meminta Afgan untuk menjalankan misi yaitu menjaga putri pertamanya dari kelompok militan radikal. Afgan menolak permintaan dari pak Roy, lalu pak Roy memberitahu Afgan, kalau kakak yang Afgan cari berada di Belanda. Akhirnya Afgan pun melaksanakan perintah dari pak Roy dengan cara menyamar sebagai mahasiswa di Belanda. Gedung Graha Zeni TNI AD.. "Pak Roy..!!" Teriak pak Faisal menyelamatkan pak Roy. "Ayah..!!" Teriak Afgan yang melihat pak Faisal terbaring dengan luka tembak. "Afgan sebelum ayah pergi, ayah ingin kamu mencari kakakmu, dia adalah saudara kandungmu, kalian terpisah dari kecil, ayah ingin kamu mencarinya dan membawanya pulang, dia berada di Belanda, bersama ibumu." Pinta pak Faisal menghembuskan nafas terakhir nya. "Ayah..!!" Teriak Afgan lagi yang menangisi kepergian ayahnya. Keesokan harinya.. Markas Besar TNI AD Di ruang kerja pak Roy.. "Assalamu'alaikum, permisi pak Roy, ada apa pak Roy memanggil saya, dan apa yang bisa saya bantu untuk pak Roy ?" "Wa'alaikumussalam, silahkan masuk Afgan, jadi seperti ini, saya mempunyai seorang putri yang bernama Ayu, dia kuliah di Belanda dan saya memberikan tugas untuk kamu yaitu untuk melindungi putri saya dari ancaman Andi, Andi adalah pemimpin militan radikal." "Maaf pak, saya tidak bisa, karena saya ingin mencari.." Kata Afgan yang dipotong perkataannya oleh pak Roy. "Ya saya sudah tau, ayahmu sudah menceritakan semuanya pada saya dan Belanda ada hubungannya dengan tugasmu Afgan." Kata pak Roy yang memotong perkataan dari Afgan. "Maksudnya bapak, kakak saya ?" "Ya, kakakmu ada di sana, di Belanda, dan saya baru saja mendapatkan informasi kalau kamu mempunyai keponakan bernama Rama Adhi Saputra." "Baiklah pak, saya terima tugas dari bapak untuk melindungi putri bapak dari militan radikal." "Baik, kalau begitu besok kamu berangkat." "Baik pak." Di rumah pak Faisal Di ruang kerja pak Faisal.. "Ayah sebentar lagi keinginanmu akan terwujud dan aku berjanji akan membawa kakak pulang ayah." Kata Afgan yang mengucapkan sebuah janji di hadapan foto pak Faisal, diruang kerjanya. Keesokan harinya.. Amsterdam - Belanda Di bandara.. "Akhirnya sampai juga di bandara." Di rumah pak Roy Di kamar Afgan.. " Besok saya sudah mulai masuk kuliah dan sebagai mahasiswa. " Kata Afgan di dalam hati. Keesokan harinya.. Universitas Amsterdam Di taman kampus.. "Reihan kalah dan hukumannya adalah menjahili mahasiswa yang akan masuk ke kampus." "Oke siapa takut." "Oke, kalau begitu dimulai dari sekarang." "Oke.." Afgan masuk ke kampus (Universitas Amsterdam) dan Reihan pun menjahili Afgan yang kalah lomba balap lari, salah satu dari teman Rama dan Ayu (Reza) mengira kalau Afgan itu adalah dosen baru untuk jurusan Accountancy and Control (akuntansi). Lalu dikelas pak Tito memperkenalkan Afgan pada Rama, Ayu, dan teman-temannya sebagai mahasiswa. Afgan pun meminta Ayu menjadi temannya, Ayu pun menolak untuk berteman dengannya. Tak beberapa lama akhirnya Ayu menerima Afgan menjadi temannya, karena Afgan sudah menyelamatkan Rama yang akan jatuh dari gedung Universitas Amsterdam. Di depan Universitas Amsterdam.. "Eh tunggu dulu itu kan dosen Accountancy and Control, yang artinya itu dosen kita yang baru." Kata Reza yang mengira Afgan adalah dosen mereka yang baru di Universitas Amsterdam. "Haduh mati kita.." Sorak Rama, Ayu, dan Tasya bersamaan. "Hai itu kan punya ku hem." keluh Reza. "Hehe..", Rama, Ayu, dan Tasya hanya tertawa. "Ya sudah kita hentikan saja Reihan." Kata Tasya yang mulai panik. "Yuk za." Ajak Rama. Beberapa jam kemudian.. Di ruang 209.. "Selamat pagi anak-anak." "Selamat pagi pak Tito." "Hari ini bapak ingin mengenalkan kalian kepada teman baru kalian, perkenalkan namamu dan darimana kamu berasal." "Baik pak." "Selamat pagi teman-teman, perkenalkan nama saya Afgan Syah Reza, saya biasa di panggil Afgan, saya berasal dari Jakarta, Indonesia." Kata Afgan yang memperkenalkan diri di depan kelas. "Maaf pak Tito, saya potong, saya ingin bertanya boleh ?" "Tentu saja Adhi, boleh." "Maaf usianya berapa, kenapa baru kuliah ?" "Saya berusia tiga puluh empat tahun, saya baru kuliah, karena saya bekerja terlebih dahulu dan saya juga menabung untuk kuliah, pasti kalian bertanya-tanya kenapa saya bisa kuliah di Universitas Amsterdam, bukan ?" "Ya, tolong di jawab yang itu juga." "Saya mendapatkan beasiswa." "Oh..!!" Sorak semua mahasiswa. "Baik, apakah ada pertanyaan lagi anak-anak ?" "Sudah tidak ada pertanyaan lagi pak." "Baik, sekarang kamu boleh duduk Afgan." "Baik pak, terimakasih." Di kantin kampus.. "Hai Ayu." Kata Afgan menyapa Ayu. "Iya Afgan, ada apa ?" "Boleh saya minta waktunya sebentar saja ?" "Yes of course." "Ini soal berteman." "Problem befriended you mean ?" "Do you want to be friends with me, I mean I can be my friend, like you with Adhi ?" "I'm sorry before Afgan Syah Reza, sorry once again, not I mean to reject friendship from you but I prefer if someone wants to be my friend, especially in the problem of association, oh yes we just met and friendship still far, I hope you understand, thank you, once again sorry yes Afgan Syah Reza." Tolak Ayu secara halus agar Afgan tidak tersinggung. "Okay I understand Ayu, yes it's okay." "Okay I go there first, Adhi wait." " Baiklah persahabatan masih jauh kamu bilang, tapi menurut saya sebentar lagi kamu akan menjadi teman saya, ya sebentar lagi, pak Roy, sebentar lagi.. " Kata Afgan di dalam hati dan hanya menatap Ayu yang pergi darinya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook