KAMU GEMBEL!

1064 Kata
“Ya ampun Acha! Enggak level lah kita berdua ini mengejar kroco, anak sopir. Wah nggak level banget. Biasa main sama ESMUD, lalu suruh main sama cecurut? Ya nggaklah. Pergaulan kita terlalu tinggi buat main sama anak sopir,” kata Yvonne Martinez dengan pongahnya. “Oh begitu, jadi kita kalau bergaul harus sama esmud ya, tak boleh dengan lapisan bawah.” “Ya iyalah. Ngapain kita bergaul sama kroco. Nanti kita jadi kuper, kita harus bergaul sama eksekutif muda atau esmud yang memang setara dengan kita.” “Kalau aku sejak dulu bergaul sama siapa saja sih. Sama tukang parkir ya aku nongkrong. Sama gelandangan ya aku nongkrong, nggak jadi masalah buatku. Yang penting bisa tukar cerita, bisa sharing semua hal, bukan karena dari jabatannya atau kedudukannya,” jelas Acha. “Karena sebesar apa pun kedudukan, kalau dia masih diperintah orang ya dia bukan owner, percuma juga.” “Mendingan jadi tukang parkir dia bisa memerintah siapa saja, suruh maju, suruh mundur, suruh belok kanan, belok kiri, semua orang bisa menurut dia perintah. Itu yang aku suka.” “Atau aku juga suka tukang cukur atau potong rambut di salon. Dia bisa enak banget nyuruh nunduk, nyuruh miring kanan, miring kiri. Lebih baik orang seperti itu.” “Susah kalau bicara sama gembel kayak kamu! Kamu itu memang anaknya tante Marlene, tapi kamu tuh gembel. Jadi sulit kita bicara. Level kita memang beda,” kata Yvonne Martinez yang memang selalu tinggi hati. Yvone tahu dari keluarga Martinez papanya Acha tak ada kekayaan apa pun, karena kekayaan ada dari keluarga Rahawarin yaitu keluarga mamanya Acha. Kalau dari Yvone, papinya sama-sama Martinez tapi dia punya power dan merasa dia paling hebat, sehingga bisa merendahkan Acha yang dia bilang Acha itu gembel. Dalam keluarga Martinez memang Patrick itu paling miskin. Tapi tetap dia tidak numpang hidup seperti Laurent Salvatore, Patrick tetap punya power karena dia tidak minus minus banget. Cuma memang tidak besar. Ada tiga usaha Patrick tapi tidak memakai nama Martinez mau pun nama Patrick. Marlene dan kedua anaknya tahu Patrick punya tiga usaha kecil sendiri dan itu membuat kebanggaan buat Marlene, karena papanya memang punya usaha sendiri tidak numpang hidup dari keluarga mamanya. Acha mau pun Lizette juga tahu kakeknya punya usaha. Jadi mereka juga tidak mengecilkan bahwa keluarga Martinez dari sang kakek tanya numpang hidup pada keluarga neneknya atau keluarga Rahawarin. Bhumi menutup mulutnya rapat-rapat. Dia sebenarnya ingin terbahak mendengar celoteh Acha yang asal njeplak saja. Orang bicara tentang esmud dia bicara tentang tukang parkir. Tapi itulah sifat asli Acha yang sebenarnya. Dari beberapa orang teman ayahnya yang tadi ngobrol bersama, Bhumi tahu karakter Acha. Ternyata memang gadis dari keluarga Salvatore itu sangat humble kalau bergaul sama orang kecil seperti para sopir atau tukang parkir dan sebagainya, tapi dia sangat jutek terhadap lelaki esmud. Bhumi dapat keterangan Acha justru tidak suka sama orang-orang seperti itu, mungkin yang sesuai dengan yang dia bilang banyak lelaki yang sok kaya, sok penting, padahal cuma staf administrasi tapi mengaku manager. Dia tidak suka orang yang munafik seperti itu. Itu kesimpulan dari Bhumi. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈  “Selamat pagi Nona Acha, siap bekerja mulai pagi ini?” tanya Bhumi dengan formal. “Kalau nggak siap saya nggak ada di sini kan,” jawab Acha tegas. “Belum tentu Nona, Anda salah bicara. Bisa saja Anda datang tapi belum siap. Hanya fisik Anda yang di sini, tapi pikiran Anda tidak disini. Itu artinya belum siap. Yang saya ingin tanyakan adalah kesiapan batin Nona. Karena kalau fisik nggak perlu.” “Walau Anda nggak di sini pun nggak apa-apa, yang penting otak Anda di sini. Sekarang zaman sudah canggih, Anda ada di Belanda, Anda ada di Nigeria, Anda ada di Australia, Anda ada di mana pun tapi bisa sekaligus berada di sini. Dalam artian pikiran Anda ada di ruangan ini. Fisik nggak perlu Nona. Jadi nggak usah menjawab seperti itu karena Anda belum benar,” tegas Bhumi menegur kebodohan Acha. Acha kaget pagi-pagi sudah di skakmat oleh Bhumi. Betul yang Bhumi katakan, banyak orang bekerja yang berangkat hanya badannya saja. Otaknya masih di rumah. Entah masih di tempat tidur, entah masih di pergumulan dengan pasangannya. Entah masih di pemikiran tentang demam tubuh putranya atau putrinya yang sakit dan sebagainya. “Oke baik selanjutnya kan saya perhatikan penggunakan kata yang saya pilih. Saat ini saya siap lahir batin,” jawab Acha. Dia juga bukan orang yang malu mengakui kesalahan karena benar tadi dia salah mengatakan buat apa dia ada di situ kalau belum siap. Jadi dia sekarang mengakui bahwa dia sudah siap lahir batin. “Oke ini ruangan Anda bekas Nona Lizette. Kalau Anda mau, Anda bisa pindah ruangan yang mencerminkan bahwa itu ruangan Anda. Bukan hanya penerus Nona Lizette, tapi Anda berdiri sendiri. Saya sarankan seperti itu. Jangan pakai ruangan ini sebab ini tak mewakili karakter Anda. Tapi terserah kalau Anda mau meneruskan menggunakan ruangan ini. Tidak masalah. Saya hanya menyarankan Anda pakai ruangan lain yang disetting sesuai dengan selera Anda dan sebagainya. Itu saran pertama saya. Sekali lagi semua terserah Anda,” jelas Bhumi. “Yang kedua saya perkenalkan ini Markus. Anda harus membuat surat pengangkatan dia sebagai asisten pribadi Anda, kalau memang mau dia bergerak dengan leluasa. Dan benar tanpa SK dia hanya orang bayangan dan itu tidak baik. Jadi Anda harus memberi SK untuk dia. Itu poin yang kedua.” “Lalu poin yang ketiga ruangan Markus bisa menggunakan ruangan bekas dari tuan Caiden. Itu ruangan yang tidak terlalu besar tapi masih di lantai ini dan itu terbuka. Jadi Anda bisa melihat bahwa Markus memang benar-benar bekerja atau sedang main game. Itu tadi poin ketiga.” “Poin ke-empat nanti dari ruangan Anda yang Anda setujui, entah ruangan ini atau ruangan baru Anda, Anda bicara dengan menggunakan sambungan telepon meja. Jangan pakai HP itu untuk mengetahui di mana posisi Markus atau orang yang Anda hubungi misal manager HRD atau manager Finance atau siapa pun.” “Kalau Anda hubungi ponsel mereka, bisa saja dia bilang dia sedang di ruangan tapi ternyata dia sedang di dapur atau di pantry atau mungkin di tempat salah satu staff yang dia sedang dekati. Jadi untuk memanggil karyawan selalu gunakan komunikasi menggunakan telepon meja.” “Tapi ingat itu hanya untuk memanggil. Jangan pernah bicara hal penting apa pun dengan saluran kantor ini walau saat ini sedang saya lakukan pembersihan semua jaringan. Tapi kita tetap antisipasi semua jangan menggunakan telepon kantor untuk membahas hal penting.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN