Sembilan

1172 Kata
Keduanya saat ini sedang duduk berseberangan di meja makan. Bella sengaja tidak duduk di samping Arga, karena masih merasa canggung. Apalagi sekarang mereka hanya berdua di rumah. "Ehm, Bella," panggil Arga. Bella menoleh kearah Arga. "Ada apa Om?" "Aku sudah memberitahu kedua orang tuaku soal pernikahan kita. Dan aku juga sudah menyiapkan semuanya untuk pernikahan kedua kita ditempat tinggalku," ucap Arga dengan wajah serius. "Iya, Om. Terimakasih karena sudah mempersiapkan semuanya," sahut Bella pelan, jujur saja. Entah, mengapa hatinya sangat senang saat mendengar kabar dari Arga. "Iya sama-sama. Setelah Papah dan Mamah pulang, kita akan berangkat. Persiapkan barang-barangmu. Karena setelah acara selesai kamu akan tinggal di rumahku," ucap Arga memperingatkan Bella. Bella yang tadinya senang, berubah menjadi gelisah. Segala pemikiran Bella tertuju pada Ibu mertua yang galak, yang jahat seperti Ibu mertua yang sering Bella baca di novel-novel. "Ki-kita tinggal bersama orang tua Om?" tanya Bella terbata-bata. Arga merasa heran dengan perubahan mimik wajah Bella, ditambah lagi pertanyaan Bella. Yang seakan takut jika tinggal serumah dengan orang tuanya. "Kamu tenang saja, Papah dan Mamahku itu orang baik. Mereka juga sudah tidak sabar menunggu kedatangan kamu," sahut Arga, yang mulai mengerti dengan arah pemikiran gadis labil dihadapannya itu. "Dan lagi, kita tidak akan tinggal di rumah orang tuaku. Kita akan tinggal di rumah kita sendiri," sambung Arga lagi, yang membuat Bella langsung bernafas lega. "Baiklah, lebih baik kita segera makan. Makanan nya sudah mulai dingin," sahut Bella, dengan cepat mengambilkan makanan Arga. Arga senang melihat perubahan sikap Bella, setelah dua hari dia tinggal pulang. Bella sudah banyak perubahan. "Mungkin Mamah dan Papah sudah menasihatinya waktu itu," batin Arga, tanpa sengaja tersenyum sendiri. "Om, ayo dimakan! Jangan senyam-senyum aja. Untung disini cuma ada aku, kalau ada orang lain. Pasti Om sudah di kira orang." ucap Bella sambil menggerak-gerakan jari telunjuknya di jidat. "Iya," sahut Arga merasa malu. Keduanya mulai memakan makanan mereka, suasana dimeja makan seketika hening. Hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu milik mereka. "Enak juga masakan gadis aneh ini," batin Arga, sambil terus memakan makanannya. *** "Om duluan saja ke kamar! aku mau beres-beres dulu," ucap Bella setelah selesai makan malam. "Aku tunggu disini saja," sahut Arga. "Terserah Om saja," ucap Bella, lalu mulai membersihkan meja makan. Tanpa memperdulikan Arga yang sedari tadi terus mengawasi gerak-geriknya. Kini keduanya sudah berada di kamar Bella. Arga dan Bella bergantian membersihkan badan mereka. Kini giliran Bella yang lebih dahulu memasuki kamar mandi, sedangkan Arga duduk di tepian ranjang. Sambil memainkan ponsel pintar miliknya. Cukup lama Arga menunggu, namun Bella tidak kunjung keluar. Arga yang merasa khawatir mulai berjalan mendekati pintu kamar mandi. "Bella, kenapa kamu lama sekali?" tanya Arga kemudian, setelah beberapa kali mengetuk pintu namun tidak juga Bella keluar. "Apa sih Om ini ganggu aja," gerutu Bella. "Iya, sebentar," teriak Bella dari dalam. Mendengar jawaban Bella, Arga kembali melangkah kearah tempat tidur Bella. Tidak berapa lama, akhirnya Bella keluar dari kamar mandi dengan mengenakan piyamanya. "Dasar cewek, kalau sudah mandi. Lamanya minta ampun," gerutu Arga, langsung memasuki kamar mandi. "Huh, dasar Om tua. Makanya usia itu jangan tua, makanya enggak tahu kebiasaan orang muda," sahut Bella, yang masih terdengar oleh Arga di kamar mandi. *** Saat keduanya sudah berada ditempat tidur, Bella sengaja membatasi jarak tidur mereka dengan menggunakan guling. Hal itu dilakukannya, agar tidak terjadi hal seperti malam pertama mereka menikah. "Ingat ya, Om, ini adalah pembatas kita. Om jangan coba-coba melewatinya!" seru Bella memperingatkan Arga. Arga segera membaringkan tubuhnya, yang terasa sudah sangat lelah.Tanpa menghiraukan peringatan Bella. Arga mulai memejamkan matanya. Bella yang merasa peringatannya tidak direspon Arga, langsung bangun. Dilihatnya laki-laki yang ada disampingnya, hembusan nafas yang sudah teratur menandakan jika laki-laki itu sudah tidur pulas mengarungi mimpi panjangnya. "Dasar Om-Om. Dia malah tidur. Awas saja jika dia melanggar peraturannya," gumam Bella kesal. Bella yang masih setia memperhatikan wajah Arga. Tanpa sadar tersenyum sendiri. "Tampan juga Om ini jika dilihat dari dekat," sambungnya lagi. Malam sudah berlalu, kini cahaya mentari mulai memasuki kamar Bella melalui celah-celah gorden. Bella segera bangun dari tidurnya, namun saat Bella membuka matanya. Arga sudah tidak ada ditempat tidurnya. "Kemana Om itu pergi?" gumam Bella, dengan cepat membereskan tempat tidurnya. Dan setelah selesai, Bella segera bergegas ke kamar mandi. *** Bella mulai menyibukkan diri di dapur, rencananya pagi ini Bella ingin membuat nasi goreng seafood untuk sarapannya bersama Arga. Dengan cepat Bella mengerjakan semuanya, dari memotong bawang, hingga bahan pelengkap lainnya. Aroma mulai menyebar ke segala arah, tanpa Bella sadari. Arga yang baru saja pulang dari berolahraga begitu tertarik saat mencium aroma enak dari arah dapur. Arga terus memperhatikan gerak-gerik Bella saat memasak. Dengan terampil, Bella melakukan semuanya. "Gadis ini, ternyata pintar juga memasak. Tercium dari aromanya saja sudah sangat menggugah seleraku," batin Arga, tanpa mengalihkan pandangannya. "Nah sudah beres. Sekarang tinggal menyiapkannya dimeja makan, mencuci wajan kotor dan membersihkan dapur," gumam Bella dengan semangat. "Bella..." panggil Arga. Bella segera berpaling saat mendengar panggilan dari Arga, dilihatnya Arga intens. Keringat yang masih terlihat di wajah dan leher Arga, tiba-tiba saja membuat pikiran Bella menjelajah kemana-mana. "Bella..." panggil Arga lagi, karena tidak mendapatkan sahutan dari Bella. "Eh, iya Om, ada apa?" sahut Bella tersadar dari lamunannya. "Kamu lagi ngapain? Aku lihat sangat sibuk sekali. Apa perlu bantuanku?" tanya Arga. "Lagi cuci wajan Om, tidak sibuk kok. Om duduk saja dimeja makan. Tidak perlu membantu aku, lagi pula aku juga sudah mau selesai," sahut Bella, kemudian menaruh wajan yang baru saja dia cuci ditempat penyimpanan wajan. "Baiklah, aku tunggu dimeja makan," ucap Arga, kemudian pergi meninggalkan Bella. Selepas Arga pergi, Bella langsung memegang jantungnya. "Kenapa lagi nih jantung, pakai kencang begini detaknya. Om itu terlihat keren juga, kalau lagi keringatan seperti itu," gumam Bella, mulai mengkhayal macam-macam. Dimeja makan, Arga melihat dua piring nasi goreng seafood sudah tersaji di atas meja. Aromanya sungguh membuat Arga sudah tidak sabar untuk menyantapnya. "Maaf menunggu lama Om, ini aku buatkan s**u hangat buat Om. Diminum dulu Om, Om pasti habis olahraga, ya?" tanya Bella, sambil menyodorkan segelas s**u. "Iya, setelah sholat subuh tadi, aku langsung olahraga. Sambil melihat-lihat komplek disini," sahut Arga, segera meminum s**u hangat buatan Bella. "Terimakasih susunya," sambungnya lagi. "Sama-sama Om, ayo makan. Aku sudah masak spesial loh... Nasi goreng seafood kesukaan aku." sahut Bella. "Spesial? spesial untuk aku atau untuk kamu sendiri? " tanya Arga bingung. "Ya, untukku sendiri lah Om, kan kesukaan aku," sahut Bella, kemudian terkekeh. Tanpa sadar, Arga juga ikut terkekeh saat mendengar penuturan Bella. "Kamu ini ada-ada saja. Ayo makan, jangan lupa baca doa dulu," ucap Arga, mulai memimpin doa. Setelah membaca doa, keduanya dengan cepat memakan nasi goreng seafoodnya. Arga merasa sangat senang saat ini, sudah dua kali Arga makan masakan istrinya. Apalagi masakan Bella dinilai Arga sangat enak,dan tidak kalah dengan makanan yang dijual di resto atau di rumah-rumah makan. "Ehmm, enak juga, ya, kalau punya istri begini. Mau makan dimasakin," gumam Arga tidak sadar. Bella yang mendengar kata-kata Arga, tiba-tiba saja wajahnya bersemu merah. Bella merasa senang sekaligus malu saat Arga mengatakan itu. Sedangkan Arga, langsung tersenyum kikuk karena sadar sudah mengatakan kata-kata itu. Ditambah lagi, didengar jelas oleh Bella.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN