43. Kau Dipecat Raga

1812 Kata

Pria itu terdiam memikirkan setiap ucapan yang terlontar dari bibir kakaknya. Semua yang Ozawara katakan terdengar sangat masuk akal. Namun, jika memecat Ragana adalah pilihan satu-satunya. Ia juga takut pria itu akan curiga. Dipecat secara tiba-tiba tanpa membuat kesalahan apa pun. Tentu saja Ragana akan menolak pemecatan itu. Terlebih, ia selalu kesulitan dalam mencari pekerjaan. "Untuk sementara waktu, kita biarkan saja dulu. Aku akan mencari solusi agar semuanya tetap baik-baik saja. Bukankah Papa juga sudah mengatakannya kalau memecat Raga bukan pilihan terbaik? Jadi, kita tenangkan diri kita lebih dulu. Oke?" Setidaknya, mereka harus menenangkan hati dan pikiran mereka lebih dulu. Jadi, setelah pikiran mereka jernih, mereka akan mendapat solusi terbaik untuk permasalahan yang saat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN