“Huh? Apa?” “Akhir pekanku tidak senggang. Aku harus pergi ke Distrik Danau untuk urusan dewan.” Darren ternganga di samping Lizzy. Matanya pun membulat membuat raut wajahnya terkesan tak habis pikir. Di hadapannya, Lizzy sedang merapikan lokernya yang cukup berantakan akibat banyaknya buku. “Dewan? Apa yang mereka lakukan padamu? Kemarin kau direcoki Devon, sekarang mereka akan mengganggu akhir pekanmu?” tanya Darren setelah berhasil menguasai diri, bernada penuh kesinisan dan wajah sewot. “Karena kau temanku, akan kuberitahu lebih awal,” Lizzy menautkan rambutnya ke belakang telinga kanan selagi masih fokus menata loker, “pada liburan musim panas, akan diadakan perkemahan selama empat hari tiga malam. Dan lokasinya di Distrik Danau, jadi kami mengurus perizinan penggunaan lokasi.

