"Percayalah, apapun akan kulakukan untukmu." Ujar Gio lalu membalikkan badan dan melangkah menghampiri mobilnya. Membiarkan Vania yang masih terpaku memandangnya. *** Semilir angin sore ini entah mengapa cukup untuk membuat suasana hati Vania terasa lebih santai, dari atas balkon kamarnya ia memandang, setidaknya melakukan hal ini bisa melupakan sedikit masalahnya. Pertemuannya dengan Gio kemarin cukup membuat pikirannya terbelah, Vania tidak menyangka jika lelaki yang selama ini mensia-siakan dirinya bisa mengucapkan kalimat ungkapan yang lembut dan manis seperti itu. Vania mengelus lembut perutnya, ia tak lagi sendiri sekarang, ada janin dalam rahimnya yang sedang bertumbuh, sosok yang bernyawa, buah cintanya dengan sang suami. Mengapa cinta lama itu harus datang kembali di saat ia

