Gw berhadapan dengan Ita dan Euis yang daritadi ngeliatin muka gw. "Sumpah pasti bule-cina kan?", tanya Ita lagi. "Engggaaa gw orang Indo asli!", jawab gw berkali-kali. "Kamu yakin orang tua kamu bukan adopsi?", tanya Euis dengan polosnya. "OMG! Nih!", kata gw langsung menunjukan foto dari dompet. Foto itu waktu gw wisuda SMP, jadi masih rada baru. Ita menerima foto itu dan melihatnya bersama Euis. "Ih bapaknya asep pisan!", pekik Ita nutup mulutnya. "Apa artinya?", gw colek V. "Katanya bapak lu ganteng", jawabnya singkat. "EH JANGAN LIATIN BAPAK GW!", gw gebrak meja. "Kamu mirip Papa kamu ya", komentar Euis. "Waw emak lu bule? YA BERARTI LU BULE DONG!", lawan Ita. "EMAK GW KETURUNAN BELANDA! BUKAN BULEEE!", bales gw lagi menaikan volume. "JUDULNYA 'BULE' KAN?!", dia bales ge

