Sepanjang hari, ia tak pernah berhenti memikirkan ucapan Abi. Bukan hanya itu, semua usahanya untuk mempelajari dunia food and beverage bak tak membuahkan hasil. Meski sudah membaca berulang-ulang kali, tetap saja bukan ilmu baru yang terpatri dalam memori. Melainkan kejadian saat berada di supermarket tadi. Gendhis yang bimbang, lantas membolak-balikkan badan di ranjang. Tadi, ia izin pulang duluan sebab acara tahlilan masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Lantas, kembali ke kafe dengan hati yang belum bisa dikatakan lapang. Meski demikian, ia berusaha tenang. Sembari belajar secara teori, ia juga langsung turun tangan. Kafe yang dibuka selama dua puluh iaxhxmdughvkgjjJcjxffncmdjvu jam itu benar-benar ramai peminatnya. Sayangnya, entah kenapa keuangan kafe bisa minus tak ta

