“Assalamu’alaikum!” Maika langsung berlari menghampiri suaminya. Layaknya anak kecil. Hingga Papa, Mama dan Neneknya berteriak. Bukan apa-apa. Kasian kalau semisal bayinya terguncang. Emang dasar Maika, suka lupa sama kondisi. “Uhuyyyy!” Rival bersorak heboh. Melihat Maika bisa dekat dan berlaku baik pada laki-laki itu seperti sebuah keajaiban. Beruntung sekali Rafan bisa mendapatkan saudarinya. “Dari Bandung langsung ke sini, Fan?” tanya Revan ketika Rafan menyalaminya. “Iya, Pa. Bareng sama Bang Ghazi.” Bukan tanpa sebab Rafan menyebut nama seniornya. Bang Ghazi ini anak temannya Papa Maika. Rafan mengajak Maika duduk di sebelahnya. “ Nanti kalian pulang bareng Mama sama Papa aja.” “Oke, Pa.”Rafan melirik istrinya yang sedari tadi menunduk. Dia ingin tahu, apa yang membuat istrinya

