“Aku deg-deg an, Kak,” kata Maika. Saat ini dia, Nara dan Rafan sudah berada di seat mereka. Posisi Nara berada di depan Maika. Gadis itu duduk bersama wanita paruh baya. Sedangkan Rafan dan Maika duduk dalam satu seat. Tadi mereka berangkat ke bandara sekitar habis ba’da maghrib. Mengingat jarak dari Bogor ke Bandara Soekarno Hatta cukup jauh. Boro-boro naik pesawat, naik bis saja Maika muntah-muntah. Bahkan sebelum pesawat ini take off, Maika sudah merasa pening. “Gak mau pakai safety belt kak, engap rasanya,” kata Maika memelas. Dia sudah sangat mual “Lagi hamil ya istrinya?” sambar wanita paruh baya yang duduk dengan Nara. Rafan hanya tersenyum tipis, manik hitam legam nan tajamnya menatap manik coklat Maika yang bergerak gelisah. Dengan kelemotannya yang suka muncul tiba-tiba gadis

