Kehilangan

1183 Kata

Suara sirine ambulan menjadi pengisi sepanjang jalan. Menandakan adanya sebuah kemalangan. Dibagian paling belakang mobil ambulan ada Rafan dan Kakeknya Maika dari Papanya yang berarti adalah ayah dari Revan. Keduanya memandang sendu ke arah jenazah yang ada di hadapan mereka. Yang satunya kehilangan sosok ayah, dan yang lainnya kehilangan seorang putra. Ada pilu yang tak bersuara, ada duka dan sesal yang bercongkol. Ada juga perasaan tak rela. Tapi mereka bisa apa bila harus begini jalannya? Seberapa banyak pun tangis yang diberikan, tidak lantas mengubah keadaan. Mereka yang sudah menjemput ajal, tak bisa lagi hidup. “Maaf, Papa belum bisa jadi orang tua yang baik untuk kamu,” suara laki-laki tua itu bergetar. Ini kali kedua dia harus mengantar jenazah putranya sendiri, 23 tahun yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN