bc

Bukan Nikah

book_age16+
269
IKUTI
1.1K
BACA
friends to lovers
goodgirl
drama
comedy
sweet
bxg
like
intro-logo
Uraian

Bebita dan Felix memutuskan untuk menikah, meskipun usia saling mengenal dan pacarannya singkat. Hubungan mereka pun jadi terasa aneh, seperti bukan menikah. Sering mendebatkan hal kecil dan tidak perlu, masih bingung perasaan satu sama lain apa. Felix pun akhirnya berpikir untuk bercerai, tetapi Bebita ingin mempertahankan hubungan mereka.

cover by: pahingthu

font by: https://www.1001fonts.com/free-for-commercial-use-fonts.html

chap-preview
Pratinjau gratis
01
Kejadian yang tidak pernah Bebita pahami sampai saat ini, adalah kenapa ia bisa menerima lamaran Felix, sampai akhirnya mereka memiliki buku nikah. Tidak, mereka bukan pasangan hasil perjodohan, tapi memang suka sama suka. Mereka pertama kali bertemu di kafe, ceritanya Bebita sedang menemani kakaknya yang mau bertemu temannya, tak disangka teman kakaknya juga membawa temannya. Teman kakanya seorang pemuda laki-laki yang tak lain adalah Felix, cowok yang mengaku lahir dan besar di Australia, bekerja sebagai back dancer untuk grub-grub serta artis solois dalam maupun luar negeri. Keduanya akhirnya berkenalan, saling bertukar kontak, sampai akhirnya pacaran, namun sebenarnya mereka jarang bertemu, karena Felix sibuk mondar-mandir keluar negeri dan kota, akibat tuntutan pekerjaan. Bebita sendiri juga sibuk, ia seorang fotografer, dan sering ikut pameran, untuk mendapatkan gambar yang bagus, ia juga harus pergi ke banyak tempat. Tapi hubungan mereka langgeng, meskipun selama pacaran jarang bertemu, dan belum tahu banyak tentang pribadi masing-masing. Alasan mereka pacaran sebenarnya hanya karena ‘lo suka gue, gue suka lo’, hanya itu saja. Padahal mereka sama-sama tidak yakin dengan perasaan masing-masing. Saat mereka mengobrol lewat chat telfon, hanya seperti teman biasa, tidak ada romantis-romantisnya, atau seperti kebanyakan orang pacaran umumnya. Mungkin efek mereka sama-sama sudah jomblo lama, dan sibuk sekali sampai tidak sempat mencari pasangan, jadi mumpung ada yang sedang dekat, langsung saja dijadikan pasangan tanpa pikir panjang. Dua mereka pacaran, Felix tiba-tiba datang ke rumah dan melamar Bebita, anehnya, gadis itu mengiyakan tanpa ragu. Padahal keesokannya Felix sudah harus pergi lagi ke luar negeri karena ada jadwal, beberapa minggu, mereka baru meresmikan pernikahan mereka. Iya, hanya dalam waktu beberapa minggu kemudian, karena waktu kosong keduanya tidak banyak. Setelah menikah, tidak ada yang terasa spesial, yang berbeda dari setelah menikah, hanya mereka jadi tinggal serumah. Apa mereka melakukan malam pertama? Jawabannya, tidak. Bebita dan Felix malah main game, ngobrol, dan bercanda sampai menjelang subuh. Tidur jam 4 subuh bangun jam 11 siang. Bangun, mandi, sarapan seperti biasanya. Tidak ada ciuman, pelukan dari belakang saat Bebita sedang membuat sarapan, atau hal-hal manis lainnya. Benar-benar tidak ada sama sekali, bahkan mereka ngobrolnya masih pakai ‘lo-gue’. •••                                                                                            Bebita baru saja bangun, ia lalu menolehkan kepalanya ke samping, ada Felix masih tidur sambil memeluk guling. Dia itu cowok aneh, ganteng sama cantik nyatu di muka, serakah banget emang, bagi-bagi dikit kek ke gue cantiknya, pikir Bebita. Ia kemudian turun dari ranjang, dan masuk ke kamar mandi untuk melakukan kegiatan rutinnya setiap pagi, mandi, dan jangan lupa skincare-an. Selesai mandi, Bebita tidak lagi menemukan Felix di kasur, ia kemudian keluar kamar seusai mengenakan baju, dan saat tiba di dapur Bebita melihat Felix sedang duduk di meja makan, rambutnya acak-acakan, dan matanya masih setengah terpejam. Lucu banget sih, batin Bebita. Ia kemudian mendekati Felix dan mengacak-ngacak rambutnya. "Mau sarapan pakai apa?" tanya Bebita. "Kiss..." Felix menjawab sambil memajukan bibirnya. "Heh?!" Bebita langsung melotot, terkejut. "Selama kita nikah kita belum pernah ciuman,” kata Felix dengan frontalnya. "Gak ah, lo belum sikat gigi, cuci muka aja belum,” tolak Bebita. Felix mendengus, “Ah, lagian geli juga sih mau ciuman sama lo,” "Sama.” Timpal Bebita. "Jadi mau sarapan pakai apa?" Bebita kembali mengajukan pertanyaan yang sama, karena yang sebelumnya tidak Felix jawab dengan benar. "Nugget enak dah, sama nasi," ucap Felix. "Yeuu, pakai selada ya?" "Ogah!" seru Felix. "Lo jarang makan sayur Lix," "Tapi gak mau,” Felix kembali menolak. "Pokoknya makan pakai sayur, kalau gak gue gak mau gorengin nuggetnya,” tegas Bebita. "Yahhh... jangan gitu dong beb,” Felix mencoba merayu dengan memasang ekspresi manis, dan bibir bawah yang dimajukan. Bebita menghela napas, Felix kira ia akan luluh? "Jadi pilih nugget atau telor ceplok? Kalau mau nugget harus pakai sayur,” ujar Bebita. "Ya udah deh pakai sayur." Pungkas Felix pasrah. "Nah gitu dong. Cuci muka sama gosok gigi dulu sana, sekalian mandi kalau bisa,” titah Bebita. "Mandinya entaran ajalah, gak ada jadwal ini. Lo ada kerjaan?" "Gak sih, paling cuman ngedit-ngedit foto." Felix menganggukkan kepalanya sebagai respon, dia lalu pergi ke kamar mandi yang ada di dekat dapur, sementara Bebita membuat sarapan. Felix memang sangat menyukai nugget dan sosis goreng tanpa sayur, bocah banget seleranya, minumnya saja s**u uht. Sangat bertolak belakang dengan Bebita, yang selalu sarapan menggunakan roti isi telur dan sayuran, lalu minumnya kopi s**u. Tak lama kemudian Felix keluar dari kamar mandi, sambil menguap ia duduk di kursi meja makan yang sebelumnya ia duduki. Bebita meletakkan piring berisi nasi, selada dan nugget ke hadapan Felix, tak lupa mengambilkan air mineral untuk Felix minum sebelum makan. Peraturan wajib dari Bebita, harus minum dulu setelah bangun tidur dan sebelum makan. Selesai menyiapkan sarapan, Bebita duduk di kursi yang berhadapan dengan Felix, roti bakar isi telur mata sapi dan sayur ada di depannya, tak lupa secangkir kopi di sampingnya. Bebita dan Felix kemudian mulai menyantap sarapan masing-masing, tanpa ada yang berbicara. Sampai akhirnya Bebita mengajak bicara, dengan memanggil Felix terlebih dahulu. “Lix,” panggil Bebita. Felix menyahut, dengan cara mengangkat kepalanya dan menatap Bebita. "Gak kepikiran punya anak?" Felix seketika tersedak mendengar pertanyaan Bebita. "Uhuk!" muka Felix memerah, ia kemudian memukul-mukul dadanya, Bebita pun buru-buru mengambilkan minum, dan membantunya minum. "Elah, kaget bener gue nanya gituan aja,” gumam Bebita. "Ya pertanyaan lo aneh. Baru juga nikah, kok udah bahas anak aja?" protes Felix. "Ya, wajar dong kalau pasangan udah nikah ngomongin anak," timpal Bebita. Felix ngehela napas, sambil menaikin alisnya. "Kita masih sama-sama sibuk, kalau mau punya anak sekarang gak bisa. Kita juga masih muda, gak usah buru-buru amat," Bebita terdiam, ia sebenarnya hanya iseng menanyakan soal anak, ia sendiri sebenarnya tidak bisa membayangkan dirinya dan Felix punya anak, yang ada anak mereka nanti rebutan nugget sama Felix. Bebita kembali ke tempat duduknya, setelah memastikan Felix sudah mendingan, ia kemudian mengalihkan topik pembicaraan. "Lix, belanja yuk nanti,” ajak Bebita. Felix seketika langsung menjadi semangat, sepertinya belanja salah satu hobinya, pikir Bebita. "Gas!" seru Felix. "Tapi mandi dulu," ucap Bebita, yang membuat semangat Felix seketika padam. “Idih, masak mau pergi-pergi gak mandi dulu? Wajib mandi pokoknya, ganteng-ganteng kok males mandi?” celoteh Bebita. “Iya sayanggg...” jawab Felix yang membuat Bebita bergidik mendengarnya. ••• Felix yang menyetir, Bebita duduk di sampingnya, seraya menyetel lagu dari band favoritnya, yaitu 5 second of summer, band rock asal Australia, beranggotakan empat orang. "Ini band dari mana? Gak pernah denger gue," celetuk Felix saat Bebita sedang asik menyanyikan lagu yang sedang diputar. "Ini band dari Australia,” ucap Bebita menjawab pertanyaan Felix. "Oohh, gue dari Australia,” respon Felix. "Ya, terus?" sahut Bebita. “Gak papa, pasti lo bangga kan punya suami yang dari Australia? Kan sama asalnya, sama band favorit lo,” tutur Felix yang membuat Bebita tergelak, tapi memang tidak bisa dipungkiri, ia sangat bangga. "Cakep-cakep membernya?" tanya Felix. "Udah pasti itu,” jawab Bebita. "Berarti kayak gue,” gumam Felix disertai kekehan. Bebita mengernyit, sembari menatap Felix dengan tatapan geli dan juga bingung. "Karena gue orang Australia juga, jadi gue juga pasti ganteng kayak mereka,” kata Felix, yang membuat Bebita tertawa lebar. "Percaya diri banget lu!” seru Bebita. “Eh, bener dong! Emang lo pikir gue gak ganteng?” “Ganteng deh, ganteng...” ucap Bebita sembari mencubit pelan sebelah pipi Felix.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
207.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
191.8K
bc

My Secret Little Wife

read
100.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
14.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook