RINDU

1102 Kata

Belle berhenti beberapa langkah dari Gyan. Jemari kakinya sampai ia tekuk untuk menahan diri agar tak berlari, menubruk, lalu memeluk erat pria itu. ‘Kamu terlihat kacau, Gyan. Ada apa dengan kantung matamu yang begitu hitam itu? Ke mana sebagian otot-ototmu? Apakah bahumu mengecil? Apa Madame, Giselle, dan Bruno tak memarahimu berpenampilan seburuk ini?’ Kata-kata itu hanya berputar di kepalanya, namun tersangkut di tenggorokan, tak pernah sampai ke bibir. Gyan pun tak jauh berbeda. Usai melirihkan nama perempuan yang ia cintai, mulutnya bungkam, seolah suaranya habis. Matanya menantang tatapan Belle, sambil menerka-nerka... apakah ini kenyataan atau halusinasi yang diciptakan kerinduannya sendiri. Belle menatapnya lekat. Sesekali kelopak matanya mengedip. Sekilas perempuan itu terli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN