TAK HARUS MEMILIKI

1205 Kata

MILAN “Bersandarlah, Mama,” ujar Lorenzo pada sang ibu seraya menepuk-nepuk bahunya. Céleste menatap putranya sejenak lalu menggeleng lemah. Petang kian larut saat ruang rawat naratama rumah sakit itu tenggelam dalam keheningan. Cahaya lembut menjelang senja menerobos masuk melalui celah tirai. Aroma eukaliptus dari diffuser bertumbukan dengan sisa aroma kopi yang kini sudah dingin di tiga cangkir. Harusnya... suasana di jam-jam seperti itu hangat dan manis. Namun tidak kali ini untuk De Santoro. “Kamu lelah?” Lorenzo beralih tanya ke adik satu-satunya. Belle tersenyum simpul. “Kurasa lelah bukan kata yang tepat,” ujarnya. “Kita seolah tengah menggadaikan ketenangan.” “Hmm,” gumam Lorenzo yang mengantarai keheningan. Belle menatap ponselnya yang bergetar di genggaman. Rentetan p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN