PENGAKUAN

1578 Kata

Langit di atas pemakaman tampak kelabu saat Gyan mengayun langkah. Gerimis yang intens turun lagi, seperti enggan meninggalkannya atau masih belum bosan menggambarkan suasana hatinya. Ia berdiri di antara barisan batu nisan, memandangi nama ayahnya yang terukir rapi. Di atas pusara sebuah buket bunga berdiri indah, semuanya berwarna putih dengan ikatan tali rami. Pasti Edith yang meletakkannya di sana. Meski sudah empat tahun berlalu, rangkaian bunga perlambang kejernihan hati itu selalu diganti setiap hari Selasa dan Minggu—hari kepergian Antoine dan hari pernikahan keduanya. Tanpa peduli dengan rerumputan dan tanah yang basah, Gyan duduk, memandangi kelopak-kelopak mawar yang gugur karena didera rintik hujan sedari tadi. Ia mengulurkan tangan, menyentuh nisan laksana membelai kepala ay

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN