"Masih inget sama aku?" sindir Kasih dari seberang telepon. Kalimat yang Kasih ucapkan terlepas sempurna mengintimidasi Bayu, dia bahkan belum sempat memulai panggilan itu dengan halo. Amarah Kasih lebih dahulu mengawali panggilan itu. Bayu membaringkan tubuhnya ke atas kasur tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Tubuhnya serasa remuk, baru saja dia kembali dari pekerjaan di luar kota. Dia tahu, panggilan ini akan menjadi panggilan yang panjang. "Maaf sayang. Kamu tahu aku masih menyesuaikan diri di posisi baru aku, banyak yang harus aku urus. Belum lagi perbedaan jarak dan waktu yang kita punya ini. Sabar ya... bulan depan udah gak se-hectic ini kok." ucapnya pelan, berharap Kasih mengerti keadaan. Kasih mendengus sinis, "Jadi keberadaan aku dibelahan benua lain ini yang salah?

