Tak perlu menunggu lama, Maura pun segera menjulurkan kedua tangannya untuk mengalung di leher Raven, sebelum ia memagut bibir pria itu dengan lembut. Raven membiarkan Maura yang lebih dulu bergerak, ingin tahu sejauh apa gadis ini bisa membuatnya terpikat. Maura menyambut perintah Raven dengan penuh suka cita. Kali ini Raven membiarkannya bebas bersikap, sesuai dengan dirinya yang memang seharusnya bersikap menggoda. Gadis itu menyesap bibir Raven dan menjilatinya, lalu menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Raven untuk merayu seluruh isinya. Satu tangannya yang semula berada di leher Raven, kini mulai merayap turun ke d**a bidang yang dipenuhi otot keras, untuk diusap dengan lembut. "Aaah... Moora." Ledakan euforia mengisi benak Maura ketika mendengar alunan suara serak milik Raven ya

