Episode 1
Namaku Afgan, saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Garuda (UG), saya juga bekerja sebagai penyanyi di sebuah rumah makan atau kafe.
Hingga pada suatu hari ketika saya sedang bernyanyi di atas panggung ada yang menarik perhatianku, yaitu perempuan yang sering ke kafe di tempatku bekerja.
Tapi sayangnya saya tidak tahu siapa namanya sampai pada suatu hari saya mendapatkan satu kesempatan untuk berkenalan dengannya.
Dan ternyata namanya adalah Titah, Titah juga satu kampus denganku, dia juniorku di kampus.
Inilah kisahku..!!
Kafe Garuda Jakarta..
"Tah, besok tugas kuliah dikumpulin kan ya, kita kerja kelompok yuk, ada yang tidak saya mengerti soalnya ?", tanya Aurel.
"Boleh rel, tapi kita tunggu Ferdi dulu ya", jawab Titah.
"Oke..", seru Aurel.
"Eh sorry, sorry, sorry, telat", kata Ferdi.
"Ayang Ferdi tumben telat, pasti mau ngomong begitu kan ?", tanya Titah.
"Iya tah, hehe", jawab Aurel.
"Tuh lihat Titah sampai hapal loh yank", kata Ferdi lagi.
"Stop ya rel, mbak..", kata Titah yang akan meminta menu pada pelayan kafe.
"Iya kak, selamat datang di kafe kami, ada yang bisa saya bantu ?", tanya pelayan kafe.
"Saya minta menunya dong", jawab Titah.
"Maaf ini kak menunya", kata pelayan kafe yang memberikan daftar menu pada Titah.
"Selamat siang semua, selamat datang di kafe Garuda, saya Afgan Syah Reza dan saya akan membawakan lagu yang berjudul Panah Asmara", kata Afgan yang akan menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur semua yang ada di Kafe Garuda.
**
Afgan Syah Reza - Panah Asmara.
Berdebar rasa di dada
Setiap kau tatap mataku
Apakah arti pandangan itu menunjukkan hasratmu
Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara
Sudah katakan cinta
Sudah kubilang sayang
Namun kau hanya
Diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang
Kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
Ku akan setia menunggu
Satu kata yang terucap
Dari isi hati sanubarimu (sanubarimu)
Yang membuatku bahagia
Sungguh aku telah tergoda
Saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara
Sudah katakan cinta
Sudah kubilang sayang
Namun kau hanya
Diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang
Kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
Sudah katakan cinta
Sudah kubilang sayang
Namun kau hanya
Diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang
Kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
Kau buat aku bimbang
Kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku
Ingin rasanya kau jadi milikku
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
Panah asmara
**
Masih di Kafe Garuda Jakarta..
"Suaranya bagus juga ya tah ?", tanya Ferdi.
"Iya ya Fer bagus banget suaranya, yang nyanyi juga ganteng, ya tidak tah ?", tanya Aurel yang membuat Ferdi tersedak.
"Em, uhuk.., uhuk..", Ferdi tersedak saat Aurel memuji Afgan.
"Tuh kan kamu sih rel, tuh lihat cowokmu, nih Fer minum dulu", kata Titah yang memberikan pada Ferdi yang tersedak.
"Maaf ya ayang, maksudnya kan mau itu tuh, si jomblo", bisik Aurel yang akan menjodohkan Titah dan Afgan.
"Ehem.., ngomongin saya ya kalian berdua ?", tanya Titah.
"Hehe..", Ferdi dan Aurel hanya tertawa.
"Maaf ya tah jangan marah Aurel cuma bercanda kok, Please..", Aurel memohon pada Titah agar Titah marah padanya.
"Iya, saya ke toilet dulu ya", kata Titah.
"Iya tah, hari ini saya yang traktir ya", sambung Ferdi.
"Oke..", seru Titah.
Di depan kamar mandi Kafe Garuda Jakarta..
"Permisi kak", kata Titah.
"Iya..", sambung Afgan.
**
Dua puluh lima menit kemudian..
Masih di Kafe Garuda Jakarta..
"Duh yank Titah mana sih lama sekali, eh yank ada w******p dari grup kampus, mendadak kita hari ini dan besok ada jadwal kuliah tambahan, kelas tambahan mulai jam setengah empat sore, Titah mana ya kok belum balik-balik juga dari toilet ?", tanya Aurel.
"Ya kamu sabar saja dulu yank, kita foto-foto dulu yuk sambil nunggu Titah", jawab Ferdi.
"Oh oke, yuk..", kata Aurel.
"Lah dia malah foto-foto, dah gitu foto-foto tidak ajak saya lagi hem..", Titah protes saat Aurel dan Ferdi foto berdua.
"Hehe..", Ferdi hanya tertawa.
"Lagian kelamaan sih di toilet", keluh Aurel.
"Ngapain saja sih tah di toilet lama banget ?", tanya Ferdi.
"Semedi ya tah ?", tanya Aurel juga.
"Tidak, tapi tidur", jawab Titah.
"Serius tah ?", tanya Aurel dan Ferdi lagi.
"Ya tidaklah rel, Fer.., saya di toilet nih benerin alis, bedak, dan lipstik, sekalian foto-foto juga hehe..", jawab Titah lagi.
"Sama saja dong kaya kita", kata Ferdi.
"Hehe..", Titah hanya tertawa.
"Oh ya tah sudah lihat grup w******p belum ?", tanya Aurel lagi.
"Dari grup kampus kan ?", tanya Titah juga.
"Iya tah..", jawab Ferdi.
"Ada jadwal kuliah tambahan kan ?", tanya Titah lagi.
"Iya Titah Kesumawardani", jawab Aurel.
"Ya sudah yuk ke kampus", kata Titah yang mengajak Aurel dan Ferdi ke kampus.
Universitas Garuda
Di depan kelas Titah..
"Loh itu kan yang ada di kafe", kata Afgan yang melihat Titah di depan kelas.
"Tah, tah, tah..", kata Aurel yang melihat Afgan.
"Apa sih rel ?", tanya Titah.
"Itu tuh..", jawab Aurel.
"Apa sih rel, itu tuh mulu ?", tanya Titah lagi.
"Itu kakak yang nyanyi di Kafe Garuda kan ya ?", tanya Aurel.
"Ha.., yang mana rel ?", tanya Titah lagi.
"Itu tuh tah..", jawab Aurel yang menunjuk ke arah Afgan.
"Oh iya benar kamu rel, terus kenapa ?", tanya Titah lagi.
"Dia kuliah disini juga ya tah ?", tanya Aurel lagi.
"Mana saya tau rel, memangnya dia siapanya saya, sudah ah yuk masuk kelas tambahan sudah mau dimulai tuh", jawab Titah yang sedang asik membaca buku.
Satu jam kemudian..
Di depan kelas Titah lagi..
"Alhamdulillah pelajaran kali ini sungguh nikmat hehe..", kata Titah.
"Assalamu'alaikum", Afgan memberikan salam pada Titah, Aurel, dan Ferdi.
"Wa'alaikumussalam kak", Titah, Aurel, dan Ferdi menjawab salam dari Afgan.
"Tah sumpah ganteng banget, dari jauh ataupun dari dekat, sumpah asli ganteng banget tah..", bisik Aurel saat Afgan mendekat pada Titah, Aurel, dan Ferdi.
"Haduh mulai deh..", keluh Ferdi dengan cemburu.
"Pasti mau bilang oppa-oppa Korea kalah kan rel ?", tanya Titah.
"Hehe.., iya tah habisnya ganteng banget", jawab Aurel.
"Iya kak, ada apa ya, ada yang bisa kami bertiga bantu ?", tanya Titah.
"Maaf sebelumnya saya ingin bertanya, kamu yang tadi di Kafe Garuda ya ?", tanya Afgan.
"Iya benar kak, kami bertiga suka sekali ngumpul di Kafe Garuda, ada apa ya ?", tanya Titah lagi.
"Kamu kuliah disini juga ?", tanya Afgan juga.
"Iya kak, kakak sendiri kuliah disini atau ingin menjemput seseorang ?", tanya Titah lagi.
"Saya kuliah disini juga, maaf sekali lagi kamu semester berapa ya ?", tanya Afgan lagi.
"Saya dan kedua teman saya semester dua kak, em maaf kakak semester berapa ya ?", tanya Titah lagi.