18. Jalan Buntu.

1306 Kata

Vion hanya melirik Arzraviel yang bungkam. Sedangkan Erzraviel maju mendekati Firlea. "Berikan tanganmu," ujar Erzraviel dengan jelas, membuat Firlea menatapnya tak mengerti. Firlea tak bergeming. Menghela napas, Erzraviel semakin mendekat. Menyentuh pundak Firlea pelan meski Firlea berusaha menjauh. "Apa yang kau rasakan?" tanya Erzraviel. "Panas." diam sesaat. Firlea mencoba merasakan sakitnya lagi. "Menjalar, ke seluruh tubuh." Arovis dan Carrion menoleh. "Lukamu tak menyembuh." kata Carrion pelan. "Itu karena kau tak memiliki kekuatan," jawab Arzraviel. Arovis menggeleng. "Tidak. Bukan karena itu. Apa kalian tak sadar?" Carrion, Firlea, Vion, Arzraviel dan Erzraviel menatap Arovis. Semua diam. Mencoba berpikir hingga Arovis mendesah. "Tak ada yang dapat menyembuhkan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN