EMPAT PULUH SEMBILAN "Apa anak itu sudah sadar?"Tanya Fikar dengan nada dingin dan raut wajah teramat datar pada adiknya Lily. Lily yang terlihat sangat tidak suka melihat raut wajah kakaknya terlebih nada suara kakaknya yang terdengar sangat sinis yang bertanya akan keadaan anaknya Pelangi saat ini. "Dia belum sadar, dia bahkan masih kritis. Kalau dia nggak sadar sampai besok dia....," "Ya, bagus. Kalau dia belum sadar-sadar sampai besok. Cabut dan lepaskan saja alat yang membantunya hidup selama 5 hari ini, biar anak sampah seperti dia berkurang satu di dunia ini,"Ucap Fikar masih dengan nada dan raut seriusnya, geram dan marah juga, membuat Lily tersentak kaget di tempatnya. Kakaknya saat jahat. Sial! Dan Lili menatap sang kakak dengan tatapan yang semakin tidak suka dan benci.

