Samar, Andira membuka matanya setelah beberapa jam tertidur di alam bawah sadarnya. Pertama kali yang dilihatnya adalah sosok seorang pria yang akhir-akhir ini merecoki hidupnya dengan kejam dan s***s tak bersisa. meski dengan pandangan yang memburam, Andira tahu pasti bahwa itu adalah pria itu. Dengan sama pula Andira melihat senyum yang terbit dari bibir pria itu. Dia adalah Gio Franskov Bardanly, orang yang telah merusaknya, juga mungkin saja adalah orang yang telah membawanya ke sini. Perasaan was-was seketika melingkupi Andira. Berpikir bahwa penyebab dari jatuh raganya yang sekarang adalah karena perihal dari penyakit yang dirahasiakannya kepada semua orang, kecuali satu pria. Dengan hati-hati Andira bangun dan memposisikan tubuhnya dengan senyaman mungkin dan tentu saja dengan bant

