Jam sudah menunjukkan pukul 13.05, kurang lebih 5 menit lagi aku akan sampai di kantor urusan agama. Walau lebih dulu 20 menit, ini lebih baik dari pada aku terlambat, selain karena tidak ingin membuat perempuan bernama Harumi, calon istriku itu menunggu, aku juga tidak ingin diriku semakin buruk di matanya, karena aku merasa dia membenciku. Haaah... Aku melangkah ke taman kecil di belakang pintu pagar selesai memarkirkan mobil. Rela menunggu Harumi di tengah terik mentari ini, tapi tidak masalah, aku tidak membenci cuaca yang panas, aku juga tidak takut kulitku gosong. Masih 20 menit lagi, aku menghela nafas. "Ternyata memang terlalu cepat." "Terlalu cepat apa Dek? Mau mengurus surat nikah atau surat cerai?" Aku terperanjat kaget saat satpam di kantor urusan agama ini menepuk bahuku de

