Semua dokumen untuk dibawa ke kantor urusan agama sudah siap. Aku langsung memasukkan semua dokumen-dokumen ini ke dalam tas laptop, agar tidak terlipat. "Ayah, Ibu, Harumi berangkat dulu ya." Aku menyalimi tangan ayah dan ibu, berpamitan. "Tidak ada dokumen yang tertinggal kan?" tanya ibu. Aku menggeleng ringan, tersenyum tipis. "In syaa Allah tidak ada Bu. Ya sudah, Harumi duluan. Assalamu'alaikum." "Wa'alaikumsalam," jawab ayah dan ibu barengan. "Setelah mengantar dokumennya ke kantor urusan agama, jangan langsung pulang dulu, ajaklah calon suamimu untuk makan malam. Biar kalian lebih saling kenal." Aku tidak menjawab perkataan ibu, hanya membalas dengan senyum tipis. Memutar stang motorku, berangkat ke perusahaan. Aku menarik kursi ke belakang, duduk. Saat baru mengeluarkan lap

