*WILAYAH TIMUR PULAU KELELAWAR*
Di sebuah pulau berbentuk kelelawar yang selalu diselimuti awan gelap-pekat yang bahkan membuat sinar matahari tak mampu menembus kegelapan ini.
Pulau Kelelawar adalah sebutan dari pulau ini, sebuah pulau yang dihuni monster-monster undead, ghost dan vampire yang di pimpin oleh anak-anak Raja Iblis.
Di sisi bagian ujung timur pulau merupakan wilayah taman pemakaman yang cukup luas.
Batu-batu nisan tertata dengan rapi dengan tumpukan tanah didepannya. Nampak tanah tersebut bergetar seakan-akan ada sesuatu yang akan timbul dari dalam tanah tersebut.
Salah satu makam yang bergetar itu memancurkan tanahnya sehingga memunculkan sebuah tangan yang berbentuk setengah tengkorak.
Satu per satu makam pun menunjukan gejala yang sama dan satu per satu bagian tubuh dari mayat yang tertimbun tanah bangkit dari kuburnya.
Dalam kebangkitannya para monster tengkorak berjenis undead ini berkata,
“Bangkit dari kematian untuk menghancurkan musuh! Bangkit dari kematian untuk menghancurkan musuh!”
Lalu pasukan undead pun bangkit dengan bentuk tubuh yang tentunya tidak sempurna.
Jack O Lantern yang merupakan seorang pemimpin para pasukan undead ini memiliki perawakan yang tinggi kurus berkepala labu seperti tokoh Halloween yang tubuhnya merupakan tumpukan serabut jerami yang nampak kokoh dan kuat namun karena dibalut oleh pakaian formal yang elegan, menampakkan kesan kharismatik padanya.
“Komandan Jack! Kami para pasukan undead sudah bangkit dari tidur kami dan siap menjalankan tugas!” Salah satu monster undead berjenis zombie warrior melaporkan.
“Bagus! Tuan kita membutuhkan hiburan saat ini, persiapkan diri kalian dan bawa persenjataan lengkap untuk menghibur tuan kita!” Seru Jack kepada para pasukannya.
Lalu para pasukan mayat hidup itu pun memasukan tangannya ke kuburannya masing-masing untuk mengambil sesuatu yaitu sebuah senjata yang berupa: pianika, clarinet, terompet, gitar elektrik, bass dan bahkan drum dari lubang kuburnya masing-masing. Mereka berbaris tiga jajar dengan rapih lalu memainkan alat musik dan menyanyikan lagu bersama-sama,
“Sasageyo! Sasageyo! Shinzou wo sasageyo! Subete no gisei wa ima kono toki no tame ni.” Para pasukan mayat hidup bernyanyi dengan penuh semangat, mereka berjalan dengan kanan tangan yang dikepalkan lalu ditempelkan di tulang paru-paru yang melindungi jantung mereka.
*DI LOKASI TEMBAT BOY JATUH*
Tidak jauh dari wilayah timur Pulau Kelelawar, Boy tergeletak lemas dan terbaring di atas tanah bukit pulau para monster kegelapan itu. Namun dalam kondisi setengah sadar, Boy merasakan sensasi empuk dan nyaman di sekitar kepalanya, dia merasa kepalanya disandarkan di atas bantal.
Sayup-sayup suara nyanyian Shinzou wo Sasageyo dari anime Attack On Titan terdengar ditelinganya.
“Aah, kepala ku rasanya nyaman, aku merasa sensasi yang berbeda dan ada rasa hangat gimana gitu.” Gumam Boy yang mencoba mengembalikan kesadarannya.
“Hara hara, kamu sudah sadar Boya?” Ucap seorang wanita yang meminjamkan pahanya menjadi sandaran kepala Boy.
“Ha hah?!” Boy terkejut ketika membuka matanya dan melihat sosok wanita cantik bertubuh bohai dengan gaya rambut shaggy yang panjangnya sebahu berwarna hitam kecoklatan, namun memiliki tanduk melingkar seperti domba di kedua sisi kepalanya menyapa Boy yang baru sadarkan diri.
“Si siapa kau?!” Sontak sajak Boy langsung bangkit dari tidurnya melepaskan diri dari rasa nyaman bersandar di atas paha wanita cantik itu.
“Harara, aku hanya sedang melewati wilayah ini, lalu terdengar suara benturan yang keras dan berakhir menemukan dirimu yang tidak sadarkan diri.” Terang wanita itu yang merupakan seorang monster berjenis succubus. Succubus merupakan monster wanita yang suka merayu laki-laki, lalu menggodanya dan menyerap energi laki-laki tersebut sampai habis.
Wanita itu pun secara perlahan bangkit dari duduknya, lekukan tubuhnya terbentuk jelas ketika dia berdiri dengan tegap. Boy si anak remaja terpesona melihat keanggunan wanita itu dengan tubuh yang mengagumkan.
Wanita succubus itu menatap Boy dengan lembut, jari tangannya yang lembut menyentuh pipi Boy dan tampah rona kemerahan diwajahnya.
“Degdeg degdeg degdeg dededededddgg.” Suara debaran jantung Boy berdetak dengan kencang dan tidak terkendali.
“PLAK!” Dari arah belakang Boy seseorang menjitak kepala Boy.
“Gobu!” Ternyata Gobi berusaha menyadarkan Boy yang mulai terkena efek sihir pesona wanita succubus itu.
“Gobi! Kamu masih hidup?!” Kesadaran Boy telah kembali.
“Gob gobu!”
“Hararara, sayang sekali padahal sedikit lagi aku bisa menyantap energi kehidupanmu yang terlihat lezat. Kamu mempunyai pengalaman hidup yang pahit, semakin sulit kehidupan yang kamu jalani, maka semakin manis energi kehidupanmu yang terasa dilidahku.” Ungkap wanita succubus itu yang menjulurkan lidah yang menggoda, dia menyayangkan kesempatannya tadi sirna gara-gara monster Goblin rendahan.
“Apa?! Siapa kamu sebenarnya? Dan apa yang ingin kamu lakukan pada ku?!” Boy terkejut dengan perkataan wanita cantik itu. Dia merasa kalau Gobi berusaha menyelamatkannya dari wanita succubus yang ada dihadapannya.
“Hararara, aku sebenarnya tidak ada niatan buruk terhadapmu Boya. Yah hanya sedikit mencicipi energi yang kamu miliki saja.” Terang wanita itu dengan nada suara yang manja.
“Apa?!” Boy meningkatkan kewaspadaannya terhadap wanita cantik yang ada dihadapannya itu, dia mengambil ancang-ancang untuk bertarung.
“Hara hara, tenanglah Boya, aku tidak berniat bertarung dengan mu. Aku tidak sengaja lewat sini dan melihatmu terbaring. Jika aku berniat jahat, aku pasti sudah menyantapmu ketika kamu sedang tidak sadarkan diri.” Wanita itu mencoba menenangkan Boy.
“Aku tidak akan berlama-lama disini dan harus pergi. Oh yah, perkenalkan nama ku Aries. Kemungkinan kita akan bertemu lagi... Sampai jumpa Boya..” Wanita succubus ini bernama Aries, dari sisi belakang pinggangnya keluar sepasang sayap, setelah memperkenalkan diri Aries pun terbang meninggalkan Boy yang berdiri terdiam menatap wanita cantik ini mengudara ke atas langit disinari cahaya bulan purnama.
“Ah.. sebenarnya apa yang terjadi? Siapa wanita itu? Kenapa aku bisa terjatuh kesini? Dan sebenarnya ada dimana aku ini?” Berbagai macam muncul di kepala Boy, dia mencoba menata pikirannya dan mencoba menganalisa apa yang tengah menimpanya saat ini.
PING!
*Anda menerima quest spesial!*
*Saat ini Anda berada di Pulau Kelelawar, wilayah para monster kegelapan*
*Kumpulkan informasi di wilayah ini untuk mendapatkan petunjuk dan menyelesaikan quest spesial ini*
*Batas waktu menyelesaikan Quest tersisa 7 jam 24 menit lagi*
*Anda akan terkena pinalti jika tidak menyelesaikan quest spesial ini!*
“Set dah! Baru juga kemarin nyelesain quest dungeon 666 lantai 3, sekarang malah di kirim ke pulau berisi monter kegelapan. Ini kapan saya bisa masuk sekolah dengan tenang?” Boy menggerutu, pikirnya semenjak dia menjadi seorang aplikator The Superpower App kehidupannya mulai berubah drastis seperti menjadi tokoh dalam video game atau anime isekai.
Pulau Kelelawar tidak pernah tersinari matahari, suasananya selalu gelap dan mencekam. Boy harus menyelesaikan quest spesial ini dengan waktu yang terbatas, namun kali ini dia tidak sendirian.
“Gobi! Kau harus menemaniku menyelesaikan quest di sini. Sepertinya kamu lebih berguna daripada Lucky si b***k konten.” Kata Boy kepada monster Goblin yang tingginya sekitar 140 cm itu.
“Gobu..” Sahut Gobi, dia mengerti perkataan Boy.
“Terdengar suara musik dari arah sana. Dan rasanya lagu yang dimainkan cukup familiar ditelingaku.” Boy mulai berjalan ke arah sumber suara yang ramai itu.
Lalu petualangan mereka berdua menaklukkan Pulau Kelelawar pun di mulai.