Tiga Belas

1441 Kata
 *DI BAGIAN SAYAP BARAT PULAU KELELAWAR* Di sisi bagian barat dari Pulau Kelelawar terbentang luas istana yang berwarna-warni layaknya warna permen dan disekelilingnya tampak seperti taman bermain yang dipenuhi dengan berbagai wahana permainan. Di belakang Istana Sayap Barat terlihat sebuah bangunan besar seperti pabrik untuk memproduksi sesuatu. Berbeda dengan Istana Sayap Timur yang memiliki konsep layaknya bajak laut, sebagaimana Pangeran Axel seorang Lich berjubah Raja Bajak Laut. Istana Sayap Barat memiliki konsep seperti taman bermain anak-anak dan penghuninya dipenuhi oleh boneka-boneka yang hidup dengan berbagai rupa, ada yang seperti boneka hewan, mainan lego, barbie, badut, robot dan lain sebagainya. Di sekeliling istana di sinari cahaya berwarna-warni dan berkelap-kelip layaknya bintang-bintang di langit. Boneka-boneka ini nampak sedang bermain-main di berbagai wahana disekitar Istana. Di sisi keramaian taman bermain nampak sesosok kucing hitam bermata biru disebelah kanan dan hijau disebekah kiri dengan tanda bulan sabit dikeningnya sedang berjalan santai sambil melihat-lihat sekitarannya. “Nyaaa~ aku masih belum mendapatkan informasi yang berharga di taman ini, nampaknya aku harus menyelinap masuk ke dalam Istana Barat untuk mendapatkan informasi mengenai produksi permen berbahaya yang tengah beredar di kota tempat tinggalku Nyaan~.” Kucing hitam ini bergumam. Lalu, tiba-tiba! “Nah! Luna! Akhirnya aku menemukanmu disini!” Seorang gadis remaja berambut biru langit berteriak dan menunjuk kucing hitam itu. “Nyaaaww! Fay! Kenapa kau ada disini?!” Luna si kucing hitam kaget melihat Fay, lalu ia pun dengan segera menggigit kuncir rambutnya dan menariknya ke semak-semak. “Fay! Kan sudah kubilang kau tinggal saja di kota dan tidak perlu mengikuti aku!” “Kau kejam Luna, aku kan sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain diri mu sejak kecil. Jadi aku diam-diam mengikutimu dari belakang, tapi tiba-tiba kau menghilang dari kapal. Akhirnya aku menggunakan sihir pelacak dan menemukan jejak mu mengarah ke pulau menyeramkan ini.” “Dasar anak keras kepala nyaaw, entah bagaimana kau bisa sampai ke pulau ini?! Padahal di sekeliling pulau ada banyak pusaran air sehingga sulit untuk memasuki tempat ini!?” “Te-he.. iyah sebenarnya aku terbawa arus air dan hanyut ke dasar laut. Tapi beruntungnya dengan sihir water baloon aku bisa selamat dan menemukan gua misterius sehingga bisa sampai ke tempat ini hehehe.” Terang Fay dengan polosnya. “Nyaaww~ dasar anak gila kau!? Yah sudah! Karena terlanjur sudah disini kau jangan jauh-jauh dariku. Dan sebagai jaga-jaga aku akan merubah bentukmu menjadi boneka dengan sihir penyamaranku Nyaa~” Luna pun menyihir Fay sehingga ia berubah menjadi manusia boneka yang bentuknya sejenis dengan boneka-boneka yang ada di wilayah istana ini. “Tapi Fay, bagaimana bisa kau lolos dari pengawasan monster penjaga di pulau ini hingga bisa sampai ke taman ini nyaa?” “Te-he, aku menggunakan jubah ajaib tembus pandang yang kau berikan padaku waktu aku kecil hehehe~” “Nyaaa~ oh ternyata aku pernah memberikan jubah ajaib itu kepadanya yah waktu itu. Syukurlah setidaknya masih belum ada yang tau kalau ada manusia menyusup kesini.” Tidak berselang lama..   “Perhatian! Perhatian! Guk! Telah ditemukan jejak manusia di wilayah ini guk! Cari dan laporkan kepada kami jika kau melihat manusia guk!” Seekor boneka Anjing berseragam polisi berbicara. “Nyaaawww! Faaaaayyyy! Apa yang telah kamu lakukan?” Luna panik setelah mendengar pemberitahuan tersebut. “Eh?! karena ada wahana yang menarik jadi tadi aku mencoba naik Roller Coaster, dan nampaknya tadi jubahku tertiup-tiup angin sehingga membuat sebagian tubuhku keliatan.. Te-hehee” “Nyaaaaww! Faaayy!” Luna terkejut mendengar penjelasan Fay. “Tapi Luna, mumpung sekarang aku sudah berbentuk boneka, jadi izinkan aku bermain-main dengan wahana lainnya disini. Te-hehehe~.” “Nyaaawww Faaayy!” Fay pun berlarian ke arah wahana-wahana yang membuatnya tertarik untuk menaikinya. Dan Luna pun segera mengejarnya dengan muka yang masih terkejut dan tak habis pikir dengan kelakuan Fay si gadis remaja berusia 15 tahun yang periang dan lugu itu. *DI DALAM ISTANA SAYAP BARAT PULAU KELELAWAR* “Tuan Putri! Sepertinya produksi Happy Candy kita sudah semakin masif dan efektif. Semua pemakainya sudah merasakan kebahagiaan ketika menggunakannya kahahaha.” Joker salah satu pengawal Putri Avriel Sang Penguasa Istana Sayap Barat melaporkan, penampilannya seperti badut bermuka senyum. “Bahkan Dr Salvador sudah menyelesaikan produksi secara besar-besaran dan siap menebar kebahagiaan diseluruh penjuru dunia krakakak.” Clown pun ikut menimpali, pengawal putri lainnya yang berpenampilan badut bermuka sedih. “Baguslah, kalian tau? Karena kekuatan utama ku adalah menebarkan keputusasaan pada dunia, maka sekali-kali aku ingin menebar kebahagiaan pada dunia ini hahahaha.” Avriel Azalea adalah putri ke enam dari Raja Iblis yang memiliki kemampuan memanipulasi jiwa dan memasukannya ke dalam boneka yang diciptakannya dan aura negatif yang dimilikinya mampu menyerap energi positif di sekelilingnya. Dia sering disebut dengan putri iblis pembawa bencana keputusasaan dunia. Perawakannya bertubuh ramping dengan rambut lurus panjang berwarna hitam, ungu gelap dan ungu terang, dan gaya berpakaian anak punk rock dengan dasi hitam bergambar tengkorak dipakaiannya. Obsesinya untuk merubah keputusasaan yang dibawanya menjadi kebahagiaan membuatnya bekerjasama dengan Dr Salvador yang memiliki ramuan kebahagiaan berbentuk permen dan bersama-sama membangun pabrik Funky Hazard dibelakang istananya. “Aku ingin melihat perkembangan Happy Candy di Funky Hazard. Jadi, Joker! Clown! Jaga Istana sebaik mungkin. Aku khawatir si tengkorak bodoh akan datang dan mengacak-acak wilayah ku!” Avriel memberikan instruksi kepada ke dua pengawalnya. “SIAP TUAN PUTRI!” Sahut Joker dan Clown. Putri Avriel pun berjalan menuju Funky Hazard sambil mengamati sekitarannya dan menikmati cahaya gemerlap istananya. *DI PABRIK PERMEN FUNKY HAZARD*  Cess gecess gecess gecesss Suara mesin produksi Happy Candy menggema di setiap sudut ruangan. Boneka-boneka pekerja membungkus permen itu ke dalam bentuk bungkusan permen satu per satu lalu dimasukan ke dalam kotak produksi. “Frenkenstein! Frenkenstein! Bodoh kau! Kenapa kau taruh kotak itu di kolam ikan ssshhh~?” Seseorang meneriaki seorang monster berkepala besar dan seluruh tubuhnya dipenuhi dengan jahitan. “Fren..ken..?” Frenkenstein bersikap bodoh dan kebingungan. “Ah sudahlah! Salahku menyuruhmu membawa itu. Lebih baik kau diam saja, sisi diam mu sangat membantuku! Sshhh~” Dr Salvador tampak kesal dengan kelakuan Frenkenstein yang tidak pernah mengerti perintahnya. “Aku harus segera menyelesaikan ini semua dan mempersiapkan untuk kebangkitan Monster Iblis Legenda disini ssshhh. Ini akan menjadi semakin menarik mwahahaha!” “Fren..ken..” Frenkenstein nampak khawatir memperhatikan rencana Dr Salvador  *DI GERBANG ISTANA SAYAP BARAT* “Fay berhati-hatilah dalam melangkah! Karena penjagaan di Istana Barat sangatlah ketat, kau tidak boleh sampai ceroboh.” Luna berusaha memperingatkan Fay sedangkan ia berada dalam dekapannya. Fay dan Luna berusaha menembus penjagaan gerbang Istana Sayap Barat dengan menggunakan jubah ajaibnya. Dengan mengendap-endap dan menggunakan sihir menghilangkan keberadaan akhirnya mereka lolos melewati pintu gerbang utama dan kini berusaha mencari cara untuk masuk ke dalam Istana. Mereka berusaha mencari celah di setiap sisi istana yang megah ini yang bentuk dan desainnya mengingatkan kita dengan istana di Disney Land. “Luna, lihat ini! Ini terlihat seperti pintu?” Fay menemukan sebuah pintu yang sudah berlumut di semak-semak disisi istana. “Hmm.. nyaaw, nampaknya ini mengarah ke jalur lorong bawah tanah deh Fay. Ayo kita coba masuk dan menyusuri lorong itu.” Tujuan Luna ke Pulau Kelelawa ini untuk menginvestigasi sumber produksi Happy Candy yang tengah beredar dikotanya Viktoria City. Efek permen ini membuat anak-anak dan orang dewasa disana selalu merasa bahagia. Tapi kebahagiaannya nampak tidak masuk akal.   Mereka terus tersenyum bahkan ketika tangannya terpotong pisau, terjatuh bahkan saat tertabrak orang-orang itu masih tetap tertawa. Dan seperti kehilangan cara untuk bersedih. Sebagai penyihir kucing independent di Viktoria City dia secara inisiatif menyelediki masalah ini hingga akhirnya mendapatkan info mengenai Pulau Kelelawar ini. Namun dalam perjalanan dia tidak menyangka Fay yang merupakan anak yang dirawatnya sejak ia kecil diam-diam mengikutinya. Perlahan-lahan mereka menyusuri lorong bawah tanah yang lembab dan tanpa mereka sadari ada sesosok monster laba-laba putih dibelakangnya. Monster laba-laba ini dapat mendeteksi pergerakan musuh melalui sensor getaran yang menyambung dengan jaring-jaring sarangnya. “Lunaaaa! Kita ketahuan oleh makhluk itu!?” “Fay tetap dibelakangku, aku akan melawanmu siluman laba-laba ini nyawh~” Dengan sikap siaga untuk bertarung kucing hitam ini berusaha untuk mengintimidasi monster laba-laba ini. Lalu dengan sigap monster laba-laba ini membuat gulungan dari jaringnya sehingga berbentuk bola dan melemparkannya kepada Luna. Dan dengan insting kucingnya, Luna pun mengejar gulungan itu dan bermain-main dengannya layaknya seekor kucing yang kegirangan memainkan gulungan bola dengan tangannya. “Nyawh~ Nyaan~ Nyaaan~” “Lunaaa~ kenapa kamu malah bertingkah lucu begitu?” “Kalau begitu biar aku yang akan menyerangmu dasar siluman laba-laba!” “Sihir air, water ca..!?” Sebelum Fay menyelesaikan rapalan mantranya, monster laba-laba itu melemparkan Rainbow Cake ke Fay. Dan tentunya dengan sigap Fay pun mengambil cake-nya dan mulai menyantapnya perlahan-lahan. Yah apa boleh buat semenjak memainkan berbagai wahana dia sama sekali belum memakan apa pun. Tak disangka jika Monster Laba-laba putih ini begitu cerdik dan juga licik.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN