Part. 4

1010 Kata
Author POV. Seorang pria tampan dengan setelan jas formal keluar dari dalam mobil dengan sepatu fentopel hitamnya yang mengkilat bersih, yang tidak lain adalah sung yong. Sung memperhatikan sekeliling rumah kontrakan Sarah, sung yong menggendus jijik melihat lingkungan rumah Sarah. "Dia berani membuat dua putra ku tinggal di tempat seperti pembuangan sampah" kata sung yong sambil mengeram marah. Sung yong berjalan kerentetaan kontrakan nomor dua dari depan nomor yang tadi di beritahu oleh anak buahnya Hary. Sung yong mengetuk pintu dengan Engan Dan setelah itu membersihkan tangannya dengan sapu tangannya yang di bawanya seakan-akan banyak kuman dari pintu itu. 'bentar' kata Sarah dari dalam. Sarah membuka pintu masih dengan celemek di badannya montoknya. Sung yong terpana melihat wajah polos Sarah tanpa makeup saat Sarah membuka pintu untuknya. "Maaf tuan, ada yang bisa saja bantu ?" Tanya Sarah sopan tanpa ada tatapan terpesona. Sung yong menggakat satu alisnya dan memandang Sarah intens hingg membuat Sarah jengah dan jengkel setengah mati. "Mau sampe kapan Anda terus melihat saya tuan" kata Sarah kesal, sung yong tersenyum kecil melihat wajah marah arah yang sangat mengemaskan di matanya. 'menarik, lumayan seksi dan cantik' batin sung yong. 'aku ingin tau bagaimana rasanya saat dia mendesah di bawah ku' pikir sung yong nakal. Sung yong mengelengkan kepalanya pelan berusaha menghilangkan pikiran kotor dari otaknya. Membuat Sarah memandang aneh sung yong. 'ck bagaimana bisa aku memikirkan wanita hal yang tidak-tidak pada wanita gendut ini, bahkan dia bukan tipe ku' batin sung yong geram. "Tuan apa anda baik-baik saja ?" Tanya Sarah lembut dan prihatin melihat tingkah laku aneh sung yong. Sung yong tersandar dari lamunannya saat suara lembut Sarah mengalun indah di kupingnya. Sung yong berdehem pelan berusaha menormalkan dekat jantungnya. "Dimana kedua putra ku ?" Tanya sung yong dingin tanpa basa-basi. "Ha..apa maksud anda tuan ?" Tanya balik Sarah Bingung. "Aku bertanya di mana kedua putra ku" kata sung yong jengkel. "DADDY" teriak keras seorang bocah laki-laki yang tidak lain adalah Jean putra keduanya. Sung yong merentangkan kedua tangannya lebar-lebar menyambut pelukan erat putranya. Jean berlari cepat kearah ayahnya dan memeluk erat tubuh pria yang sangat di sayanginya. "Daddy, Jean kangen" kata Jean manja. "Daddy juga kangen sama kalian berdua, boy" balas sung yong pada putranya. Yeol berdiri di samping Sarah sambil memeluk erat kedua kaki sarah, Yeol menatap hangat dan sayang Sarah tapi tidak dengan ayahnya, yeol memberikan tatapan datar serta dinginnya pada sung yong membuat pria itu meringis dalam hati. "Saya ingin menjemput kedua putra saya" kata sung yong dingin. "Ah..baiklah tuan" kata Sarah sedih, dia benar-benar tidak rela kehilangan dua malaikat tampannya. "Tidak aku akan tinggal bersama momy di sini" kata Yeol dingin "Aku juga" timbal Jean datar. "Kalian ga boleh bicara seperti itu pada ayah kalian" nasehat Sarah lembut. "Ayo minta maaf pada ayah kalian" lanjut Sarah pada Yeol dan Jean. "Maaf ayah kami tidak akan mengulanginya lagi" kata yeol dan Jean sambil menunduk kepadanya. Sung yong memandang kagum kedua putranya yang mau minta maaf, ya selama ini kedua putranya tidak mau meminta maaf mau itu kesalahan mereka atau pun kesalahan orang lain. Sung yong mengaggukan kepalanya dan menatap dalam kedua mata indah Sarah membuat Sarah tersipuh malu dan gugup. "Baiklah kalian tetap boleh di rumah..hmmm momy" kata sung yong, ragu di akhir katanya. "HORE" teriak Yeol dan Jean senang sambil melompat-lompat bahagian. Sung yong tersenyum saat melihat dua putranya senang, sung yong mengalihkan pandangan kearah Sarah yang menatap lembut kedua putranya. Sarah mempersilahkan sung yong masuk kedalam rumah kontrakan kecil, sung yong memperhatikan sekeliling rumah kontrakan Sarah dengan seksama. "Silahkan duduk tuan" kata Sarah lembut. Sung yong duduk dengan tenang di sofa kecil ruang tamu milik Sarah, Sarah berjalan kearah dapur membuat kopi untuk sung yong sedang kedua putranya duduk dengan masih berhadap-hadapan dengan sung yong. Sarah datang sambil membawa kopi untuk sung yong. Sarah memberikan kopi s**u yang di buatnya untuk sung yong dan di terima sung yong dengan wajah datarnya. "Momy kami lapar" kata Yeol manja membuat sung yong melebarkan matanya kaget. "Iya Jean juga mom" Rajuk Jean sambil memeluk erat tubuh montok Sarah dari samping. "Iya ayo kita makan, ayo pak kita sekalian makan" ajak Sarah pada sung yang yang di balas anggukan kepala pelan oleh sung yong. Yeol dan Jean duduk dengan semangat di tikar usang milik Sarah sedang sung yong menatap bingung Sarah dan kedua anaknya. "Dimana meja makannya ?" Tanya sung yong bingung. "Maaf tuan tapi tidak ada meja makan" jawab Sarah malu. Sung yong mengaggukan kepalanya pelan dan makan dengan ragu saat melihat lauk dan cara makan Sarah yang menggunakan tangan. Sung yong berusaha mengikuti cara Sarah yang makan dengan tangan. Sung yong melebarkan matanya saat satu suap nasi masuk kedalam mulutnya. "Enak kan, dad" tanya Yeol sambil menaikkan satu alisnya. Sung yong mengaggukan kepalanya semangat dan makan dengan lahap membuat kedua putranya terkekeh geli sedang Sarah menahan tawanya melihat makan sung yang cukup berantakan mirip anak TK. Sung yong dan Sarah duduk dengan canggung berdua, ya hanya berdua karena kedua anaknya sudah jatuh tertidur saat sung yong mengajak mereka bermain tadi. Sung yong berdeham untuk memecahkan keheningan di antara mereka berdua. "Saya akan membawa anak saya pulang besok" kata sung yong tiba-tiba Sarah mengaggukan kepalanya sedih bagaimana pun juga kedua malaikat tampannya itu pada akhirnya akan pergi juga meninggalkannya. "Kamu harus ikut karena kedua anak ku membutuhkan mu" kata sung yong datar walau pun sebenarnya dalam hatinya berdebar kencang. "Ha.." kaget Sarah. "Kita lanjutkan omongan ini besok, sekarang tidurlah" perintah sung yong dingin. Sarah menganggukan kepalanya masih dengan wajah kagetnya. "Ya udah sana tidur, jangan diam saja di sini" kata sung yong kesal karena melihat Sarah yang belum juga bangun dari duduknya. "Ah..iya" kata Sarah pelan dan bangun dari duduknya dan berjalan kearah kamarnya. Sarah membaringkan tubuhnya di sambil Yeol dan Jean dengan pelan takut membangun kedua malaikatnya yang sudah tertidur sangat pulas. Sarah memandang langit-langit kamarnya yang usang sambil berusaha memejamkan matanya. Sedang sung yong merutuki mulutnya yang begitu lancang berbicara pada Sarah tadi. "Bodoh kau sangat bodoh, sung yong" maki sung yong pada dirinya sendiri sambil mengacak-acak rambut hitam frustasi. ............................ TBC
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN