Six

776 Kata

Damar POV Setengah berlari aku berjalan keluar Cafe Ritz seraya menggenggam tangan sekretaris bawelku. Refleks, tiba-tiba saja hal tersebut terlintas di otakku. Daripada menjawab pertanyaannya yang kurasa tak cukup penting lebih baik aku membawanya kembali ke kantor. Baru saja aku sampai di depan mobil, sosok wanita yang sangat kubenci kembali hadir dan tampak ingin membicarakan sesuatu padaku. "Eh, Mba Keira. Ada yang ketinggalan Mba?" Tanya Naya ramah. Aku tak memedulikan Keira dan justru malah masuk ke dalam mobil bagian kemudi. Aku mengklakson Naya berkali-kali sampai Naya menampakkan wajah kesalnya. Sebenarnya ini bertujuan agar ia segera masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Keira. Tak kusangka, Keira justru mengetuk kaca jendela mobilku. Mau tak mau, aku keluar dari mobil dan me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN