Bab 50. Sinyal Darurat

1149 Kata

“Aku harus masuk, Neng. Hati-hati pulangnya.” Aku mewanti-wanti pada Neng Iis agar mau pulang bersama pengawalku. Setidaknya aku merasa tenang, agar dia terhindar dari Prima yang sepertinya sedang mengincar Neng Iis. Kembali aku masuk ke gedung perusahaan, bersama dengan Rena dan yang lainnya. Semua karyawan telah menunggu. Dan beberapa kepala bagian juga sudah berkumpul di ruangan milik Pak Surya. “Sudah dimulai rapatnya?” tanyaku begitu masuk ke dalam ruangan dan melihat para anggota rapat yang sedang mengobrol dengan santai. Semuanya menoleh padaku yang baru masuk dan langsung memberi pertanyaan. “Anu … Tuan Muda, kami menunggu kehadiran Anda,” jawab Pak Surya. Ah, mengapa mereka menungguku. Aku jadi merasa tak enak begini. “Silakan dimulai saja kalau begitu.” Aku meminta Pak Sur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN