XXIV UNSOLVED MISTERY

1921 Kata
Author’s Point of View Menemukan kombinasi huruf untuk membuka cryptex yang ditemukan Sam ternyata bukan akhir dari segalanya. Di dalam benda itu masih terdapat kode yang harus dipecahkan. Sam memang bisa men-decrypt kode pertama karena ia suka melakukan pemrograman, tapi ternyata itu belum selesai dengan hanya men-decrypt nya satu kali. Pesan ini adalah kode di dalam kode. Untuk menghilangkan rasa penasaran berikut pesan yang diterima Sam. 01000001 01000001 01000110 01000110 01000100 01011000 01000001 01010110 01000001 01010110 01000110 01000111 01000110 01000100 01000001 01000100 01000001 01011000 01000110 01010110 01000111 01000111 01000001 01011000 01010110 01000001 01000111 01000001 01000111 01011000 Keyword: 01001000 01110101 01101101 01100001 01101110 Keybox: 00110111 01100101 01100001 01110010 01110100 01101000 01110011 Karena waktunya yang sempit Sam memutuskan untuk menunda dalam menyelesaikan ini. Sebenarnya ia juga sangat bingung bagaimana cara menyelesaikannya. Apakah ia harus meminta bantuan orang lain? Atau haruskah ia menyelesaikan semuanya sendiri? Sam masih belum memutuskan itu. Setelah membaca isi pesan dari cryptex yang ia temukan, Sam memilih untuk tidur mengingat waktu yang memang sudah larut malam. Besok adalah day-off untuk semua pekerja, bukan karena alasan lain selain besok memang sudah memasuki waktu weekend. Mungkin setelah bangun nanti Sam akan langsung ke perpustakaan untuk mencari buku kriptografi sekaligus menengok perpustakaan kesayangannya itu. --- Keesok harinya di istana presiden Auroert. Zlo terlihat sangat sibuk dengan terus menatap tabnya, menjadi seorang presiden di bumi bagian yang besar dan maju seperti Auroert tidak serta merta menjadikan pekerjaan seorang presiden menjadi mudah. Ada banyak kepentingan politik yang harus di jaga. Apalagi Auroert yang terkenal sebagai pusat militer dan keaman secara tidak langsung memiliki tanggung jawab penuh atas keamanan dunia saat ini. Zlo yang sangat sibuk membaca semua berita, menanggapi keluhan, dan menyetujui proposal tiba-tiba kedatangan seorang tamu yang tidak membuat janji sebelum datang.             “Permisi Tn Zlo, di depan ada Mr. Ekuador ingin bertemu dengan anda.”             “Ya, biarkan ia masuk” Sikap Mr. Ekuador yang santai membuat Zlo merasa tidak ada masalah jika ia masuk di tengah kesibukan yang sedang dihadapi Zlo.             “Hai Mr. Ekuador, silahkan duduk” Sapa Zlo tanpa menghentikan pekerjaan yang sedang ia kerjakan. Mr. Ekuador pun duduk sesuai dengan tawaran tuan rumah.             “Kau terlihat sangat menikmati ini Zlo, bahkan diakhir minggu seperti ini”             “Aku hanya menjalankan tugasku” Jawab Zlo dengan sedikit senyuman.             “Ada apa datang kemari Mr. Ekuador? Apakah ada sesuatu berkaitan dengan XIX Company?” Kali ini Zlo yang bertanya pada tamunya.             “Hmm tidak, Zlo, aku hanya penasaran dengan apa yang sudah kau bicarakan dengan Anaro selama ini? Apa benar-benar ada hubungannya dengan misi penyatuan bumi? Bisa kah kau ceritakan kepadaku?” satu pertanyaan dari Zlo dikembalikan dengan bertubi-tubi pertanyaan lain. Zlo yang mendengar pertanyaan itu cukup kaget, bagaimana Mr. Ekuador bisa mengetahui semua itu? Selama ini sebenarnya Zlo belum mengetahui mengenai hubungan antara Anaro dan Ekuador. Bukan hanya itu, skenario yang sudah direncanakan Anaro ini, Zlo pikir tidak ada yang tahu selain dirinya. Tunggu dulu, skenario yang mana yang dimaksud? Dalam hubungan rumit antara Anaro, Ekuador, dan Zlo terdapat beberpa hubungan yang cukup rumit. Pertama hubungan masa lalu Ekuador dan Anaro. Mereka merupakan dua pemuda yang memiliki impian sangat tinggi dan mau melakukan apapun untuk mendapatkannya.  Termasuk dalam p********n yang mereka lakukan di masa awal jabatan mereka masing-masing. Hingga akhirnya Ekuador memilih jalan yang berbeda. Ekuador menyesali semua kejahatannya dan mencoba untuk berjalan di jalur yang benar dan sampai saat ini ia terkenal sebagai orang yang karismatik. Ekuador juga merupakan roleplay bagi Sam karena kebaikannya. Sementara itu Anaro tetap berjalan di jalan yang sudah ia pilih dari awal. Kedua hubungan Ekuador dan Anaro mengenai misi penyatuan bumi. Penjualan informasi yang dilakukan Anaro dengan jaminan atau bukti bahwa Zlo sudah mengetahuinya. Dalam hubungan ini termasuk juga perjanjian Anaro dan Ekuador untuk pembebasan Anaro dan penggantian kedudukan presiden oleh Zlo. Ketiga hubungan antara Zlo dan Ekuador, hubungan ini adalah yang paling kita mengerti. Hubungan biasa antara paman dan keponakannya dan hubungan kerja secara profesional. Terakhir, hubungan keempat. Hubungan antara Zlo dan Anaro. Hubungan ini cukup mencurigakan karena tidak ada alasan untuk mereka saling berhubungan. Karena kebingungan yang dialami Zlo, berpura-pura tidak mengerti tentang apa yang sedang dibicarakan Mr. Ekuador.             “Mr. Anaro? Aku tidak pernah berhubungan dengannya? Misi penyatuan bumi? Aku tidak mengerti apa yang kau maksud Mr. Ekuador.” Zlo menjawabnya dengan sedikit gugup. Beberapa kali matanya dialikan agar kebohongannya tidak cepat tercium oleh Mr. Ekuador.             “Ternyata Anaro benar,” Ucap pria itu pelan-pelan, berbicara pada dirinya sendiri.             “Aku sudah mengenalmu sejak kau bayi Zlo, kau tidak akan pernah bisa berbohong padaku”             “Jika kau sudah siap untuk membicarakannya, katakan saja padaku ya” Lanjutnya sambil meninggalkan Zlo dan keluar dari ruangan itu. Percakapan itu berakhir. --- Tepat seperti apa yang sudah diperkirakan, Sam berniat untuk ke perpustakaan favoritnya untuk membaca buku-buku kriptografi dan mencari jawaban arti dari pesan itu. Karena ini perpustakaan favoritnya, ia rasa mengajak Sitma merupakan sesuatu yang tepat. Sam menghubungi Sitma dengan teleponnya. “Halo?” “Ya Sam?” “Apa kau ada rencana untuk menghabiskan harimu?” “Sampai sekarang, belum ada. Paling aku hanya akan membaca beberapa buku untuk mempelajari tugasku di sini” “Baiklah, hari ini aku akan keluar untuk ke perpustakaan kesukaanku.” “Lalu?” “Mau ikut?” “Lima menit lagi aku sampai di cafétaria. Sampai bertemu di sana” Jawaban Sitma ini sontak membuat jantung Sam berdetak sangat kencang. Wanita itu bahkan tidak mengatakan “Ya” namun langsung mempersiapkan dirinya. 5 menit? Sam lupa belum mengganti pakaian tidurnya yang berarti mandipun belum. Ia tidak menyangka jika jawaban Sitma akan sepeti itu. Sam mengatur waktunya dengan sangat cermat. Ia gunakan dua menit pertamanya untuk menyikat gigi dan tiga menit sisanya untuk memilih baju yang akan ia gunakan. Sebenarnya ini tidak cermat. Sam berlari untuk mencapai kecepatan dan ketepatannya dengan Sitma untuk sampai di cafétaria. Benar saja, Sitma sudah duduk menunggu Sam di sana. Mereka berangkat menggunakan sepeda motor untuk sampai di perpustakaan terbaik di mata Sam.             “Perpustakaan ini luar biasa! Serba putih dengan gaya arsitektur romawi membuat perpustakan ini terlihat sangat megah dari luar. Aku sangat menyukainya” Kalimat pertama yang diucapkan Sitma saat melihat perpustakaan favorit Sam.             “Jadi apakah kita sedang library date?” Tanya Sitma setelah memuji keindahan perpustakaan itu. Saat mendengar kata itu, Sam terlihat sumringah. Ia berpikir bahwa library date merupakan teknik dating di dalam perpustakaan dimana mereka bisa saling berpegangan tangan saat memilih buku hingga berciuman di bilik pembaca.             “Mungkin?” Sam menjawabnya malu-malu dengan senyum sipunya. Setelah mendengar jawaban dari Sam, Sitma langsung berlari menuju area dalam perpustakaan, larian Sitma itu diikuti oleh Sam yang menganggap Sitma sedang bergurau atau menggodanya dan mengajak Sam bermain kejar-kejaran. Ternyata Sitma berlari agar dapat memilih bilik terbaik sebagai tempatnya membaca. Setelah Sitma mendapatkan biliknya, ia mengunci dan tidak keluar dari bilik itu sama sekali. kali ini Sam kalah karena kesalahpahaman yang terjadi, yang Sitma maksud dengan library date adalah “Aku dan kamu, ayo fokus membaca, dan jangan mengganggu”. Kegagalan ekspektasi Sam bukan berarti tidak membuatnya bahagia hari itu. Memang tidak se-bahagia perkiraannya tadi, tapi tetap saja, seorang kutu buku akan selalu bahagia jika dikelilingi banyak buku. Akhirnya Sam mengambil beberapa buku kriptografi sesuai dengan rencana awalnya. Menutup biliknya sambil mendengarkan lagu klasik agar fokusnya terjaga, Sam memulai buku pertamanya. Baru membaca beberpa halaman, terdengar suara ketukan dari luar biliknya. Sam menengok untuk memastikan apa yang terjadi. Saat sam melihat kearah belakangnya, seseorang yang mengetuk bilik Sam adalah Sitma. Sam lantas membuka earphone yang ia gunakan dan membuka biliknya.             “Ada apa Sitma? Katamu kita akan “library date”?” Tanya Sam yang akhirnya mengerti apa yang dimaksud Sitma dengan kata-kata itu.             “Sam, aku dapat kabar kalau Zlo sedang ada di Disep dan sore ini ia akan mampir ke camp” Jelas Sitma bersemangat.             “Dari mana kau mendapatkan kabar itu?” Sam masih sedikit meragukan kabar itu karena saat ini Zlo adalah seorang presiden. Pasti banyak orang yang membuat kabar burung tentangnya.             “Mr. Ekuador. Tadi aku mengirimkannya mail untuk menanyakan sesuatu yang tidak aku mengerti. Lalu Mr. Ekuador malah mengatakan bahwa Zlo yang tau tentang masalah itu dan aku bisa bertanya padanya sore ini.” Sam yang berpikir bahwa mungkin ini terakhir kalinya ia akan bertemu Zlo dalam jangka waktu yang sangat panjang. Ia dan Sitma langsung bergegas kembali ke camp.  Teka-teki itu belum bisa diselesaikan. --- “Zlo!” Pria itu berteriak saat jaraknya masih 50 meter dari orang yang ia sapa. Zlo yang sedang berbicara pada orang lain mengenal persis suara siapa itu. ia membalikkan badannya dan tersenyum menyambut kehadiran orang itu. Mereka saring berangkulan, layaknya teman lama yang baru bertemu setelah berpuluh-puluh tahun terpisah. Padahal mereka baru terpisah selama kurang lebih dua minggu.             “Sam! Bagaimana kabarmu? Bagaimana progress dan pekerjaan di sini?” hal umum yang dikatakan saat pertemuan.             “Kau tau di sini seperti apa kan? Hahaha seharusnya aku yang bertanya padamu, bagaimana pekerjaanmu di sana? Apa kau menyukainya?” mereka melakukan perbincangan santai.             “hahaha lumayan lebih sibuk dari pekerjaanku sebelumnya tapi aku cukup menyukainya” mendengar jawaban itu membuat Sam tidak berani untuk mengajak Zlo kembali ke misi ini, ia akan merasa sedikit kejam jika ia memaksakan itu, karena Zlo ternyata menyukai pekerjaanya yang sekarang.             “Sebentar, sebelum itu, aku akan sedikit marah padamu. Kemarin kau datang ke sini tapi tidak memberi kabar kepadaku? Kau menyakiti hatiku Zlo!” Sam mengatakannya dengan candaan.             “Ah yang kemarin itu, aku sangat terburu-buru Sam, aku hanya berniat unutk mengambil barang-barang pribadiku yang penting, tapi semua orang malah heboh memberikanku selamat hahaha lalu aku juga datang dengan sembunyi- sembunyi karena Mr. Ekuador belum memperbolehkanku untuk menjadikan misi ini menjadi misi dunia.” Jelas semua orang heboh, Ia menjabat sebagai presiden! Seorang presiden. Ini adalah sesuatu yang sangat besar dan wajar untuk dibesar-besarkan. Juga, ternyata apa yang dikatakan Sitma benar bahwa mungkin Zlo datang secara sembunyi- sembunyi. Tapi untuk menjadikan misi ini sebagai misi dunia? Sam baru mendengar isu itu.             “Misi dunia? Apa maksudnya itu?” “Jadi begini, selama ini kan kita menjalankan misi ini secara rahasia dan mandiri. Awalanya Mr. Ekuador ingin menjadikan misi ini sebagai misi bersama, tapi gagal, itu semua karena tidak adanya persetujuan dari seluruh bumi bagian. Tidak adanya persetujuan itu dipengaruhi oleh Auroert dangan kekuasaannya menolak keras proposal misi itu. karena sekarang aku yang jadi presiden Auroert aku akan mengusahakan terwujudnya misi dunia, jika Mr. Ekuador mau. Karena sejauh ini dia orang yang berperan paling besar dalam misi ini.” Zlo menjelaskan panjang lebar. “Ya, aku cukup paham mengenai alasan Auroert yang tidak mau menjadikan ini misi bersama, yang tidak ku mengerti adalah, kenapa Mr. Ekuador menolak penawaranmu itu?” “Kalau itu aku belum tau, sebenarnya ia tidak menolak mentah-mentah, katanya untuk saat ini ia belum bisa melepaskan misi ini. Mungkin karena misi ini sudah ia anggap sebagai anak sendiri, dari awal Mr. Ekuador turun tangan langsung pada setiap masalah yang dihadapi.” “Oh baiklah, baiklah.. by the way kau di sini sampai kapan Zlo?” Mereka sangat menikmati obrolan santai itu, sampai Sam menanyakan ini, Zlo langsung melihat kearah arlojinya. “Astaga, malam nanti aku sudah harus kembali, dan sekarang aku ada janji untuk memberi tahukan sesuatu pada Sitma!” “Oh iya kenapa aku lupa ya, tadi Sitma sudah memberi tahuku tentang itu. Yasudah cepat sana pergi agar besok kau sudah bisa sampai istanamu, lagi pula tidak mungkin kursi presiden kosong di hari kerja kan?” Mereka megakhiri percakapan ini dengan canda dan tawa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN