bc

Marriage Contract With The Devil Prince [END]

book_age18+
2.1K
IKUTI
10.6K
BACA
billionaire
revenge
possessive
contract marriage
arrogant
CEO
drama
sweet
mxb
office/work place
like
intro-logo
Uraian

Adult Romance 21+✓

El menikahi Charlotte dengan kontrak pernikahan eksklusif. Charlotte adalah seorang gadis yatim piatu yang kisah hidupnya mirip dongeng Cinderella. El membawa Charlotte dalam keluarganya yang notabene tidak menyukai Charlotte. Namun, saat menyadari Austin adik tirinya yang mencoba mendekati istrinya, El mulai menyadari akan cintanya pada Charlotte. Akankah dia tetap menjadikan Charlotte istrinya tanpa kontrak ekslusif itu ataukah Austin berhasil merebut Charlotte darinya?

chap-preview
Pratinjau gratis
Lepaskan Aku!
“Lepaskan aku!” Charlotte meronta pada pria  berhidung mancung yang menatapnya dingin itu.  “Aku mohon, Prince El!” Charlotte terus merengek hingga pipinya basah karena air mata.  Pria itu hanya menatap dingin wanita yang berada di bawah tubuhnya. Tak peduli  akan rengekan dan rintihan Charlotte. Sebelah sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk kurva senyuman yang mematikan bagi setiap wanita yang melihatnya. Dan senyuman sinis itu berubah menjadi seringai licik.  “Tidak ada yang bisa membantumu, Charlotte.” Dia membelai rambut Charlotte.   Wanita itu menangis dan dengan susah payah dia menahan kesakitannya.   “Tidak ada yang berani melawanku di rumah ini. Kamu milikku. Dan jangan pernah berharap kamu bisa lepas dariku setelah menandatangani kontrak.” Dia masih berada di atas tubuh Charlotte. “Ish... aku lupa hari ini aku harus bertemu teman-temanku. Selamat malam, istriku—Charlotte Grissham.” Dia melepas tubuhnya dari Charlotte.  Ibu tirinya sudah memberikan dirinya sebagai ganti rugi atas apa yang dilakukan adik tirinya—Rose. Rose telah menabrak mobil El. Keluarga miskin itu tidak memiliki uang untuk memperbaiki mobil mahal El dan Marrie menawarkan putrinya untuk menjadi teman satu malam Prince El. Awalnya Marrie berharap Rose akan menjadi kekasih El, namun, El memilih Charlotte. Marrie mengira Charlotte hanya menjadi teman satu malam El dan lalu pria itu akan melupakan Charlotte. Tapi, Marrie salah.  “Dia sangat cantik, Prince El.” Marrie memperhatikan ekspresi Prince El untuk mencari tahu apakah pria itu tertarik pada putrinya atau tidak. berharap agar tawaran satu malam itu akan membuat El tergila-gila pada Rose dan menjadikannya istri atau apa pun itu asal mereka bisa hidup layak.  Marrie tidak akan pernah menawarkan Charlotte. Memperkenalkan anak tirinya pada El pun dia tak kan sudih.  “Siapa wanita yang tadi menyiapkan minuman untukku?”  Marrie terdiam sebentar sebelum dia menjawab pertanyaan El. “Dia putri tiriku. Emm—“ Marrie gugup dia melihat mata El yang tertarik pada Charlotte dan dia tidak suka. Dia akan melakukan apa pun untuk membuat El tidak menyukai Charlotte. “Putri tiriku anak yang pemalas. Dia punya banyak kekasih dan selalu berganti pria setiap malam. Dia juga bodoh dan dia bau badan.”   El pria yang memiliki intuisi kuat. Dia bisa melihat kebohongan hanya dari ekspresi wajah wanita paruh baya itu.  “Aku mau dia menjadi istriku. Mau tidak mau dia harus menjadi milikku. Dan putrimu yang t***l itu bisa berleha-leha karena hutangnya lunas.”  El menyuruh salah satu pelayannya menyiapkan mobil limusin hitam mewah miliknya. El adalah anak pertama dari seorang pengusaha kaya raya dan sekaligus keturunan bangsawan dari kakek almarhum ayahnya. Ibunya orang biasa tapi memiliki kekayaannya hampir sama saja dengan ayah El. El memiliki dua adik tiri. Satu perempuan dan satu laki-laki. Adik perempuannya sedang menempuh pendidikan di luar negeri sedangkan adik El adalah pria tampan yang terpaut tiga tahun dari El—Prince Austin. Dia sama keras kepalanya dengan kakaknya, tapi Austin lebih gila jika menyukai seorang wanita.   Kamar El kedap suara sehingga suara tangisan, teriakan atau kemarahan tak terdengar di luar.   Austin melihat kakaknya mengenakan jaket.  “Sebentar lagi musim akan berganti menjadi musim dingin, apa kamu tidak ingin menghabiskan waktu bersama istrimu itu. Jangan menyia-nyiakannya, bodoh!” Austin menyesap teh hangatnya. Dia menikmati kehangatan yang masuk ke dalam tenggorokannya.  “Tidak usah ikut campur. Urus saja masalahmu sendiri. Berapa banyak wanita yang mengadu padaku tentang sikap burukmu kepada mereka. Kamu seharusnya bisa menjaga nama keluarga Grisshman.” Sewot El.  “Ah, mereka hanya tidak bisa terima saja saat aku memutuskannya. Lagian diawal aku sudah bilang aku hanya ingin bersenang-senang.”  “t***l!”   “Kamu mengataiku t***l? Apakah kamu tidak sadar kalau kamu lebih t***l karena telah membuat banyak wanita patah hati di luar sana? Kamu menikahi wanita tidak jelas. Tidak ada yang mengenalnya. Tapi, aku hargai keputusanmu. Kamu hebat, El. Memilihnya dan mengabaikan wanita lainnya.” Austin menyeringai.  El tidak meladeni ocehan Austin. Dia memilih segera pergi dari istananya dan berbaur dengan teman-temannya meskipun dia merasakan kantuk yang cukup mengganggu.  Austin melewati kamar kakaknya dan tepat saat itu Charlotte keluar dari kamar. Austin menatap mata sembab Charlotte. Charlotte cepat-cepat membuang wajah. Dia hendak minum air putih setelah semua energinya terkuras karena El.  “Hei, apa kamu menangis?” Austin mencegatnya.  “Tidak. Aku hanya sedang sakit mata.” Charlotte menghindari tatapan mata Austin.  “Kamu pikir aku tidak bisa membedakan orang yang menangis dengan orang yang sakit mata. Katakan padaku apa yang El lakukan padamu?”                                                                                      *** El menenggak wine ditemani Bryan dan Xavier. Xavier yang sibuk dengan segala pekerjaannya menyempatkan waktu untuk bisa bertemu teman-temannya. Dari ketiga pria itu hanya Bryan yang masih melajang. Usianya sudah menginjak 33 tahun. Tapi, Bryan memang lebih suka berpacaran dibandingkan berkomitmen. Xavier menikah saat usianya masih 25 tahun dan dia memiliki dua anak kembar Grey dan Gretta.   “Aku ingin mengenal istrimu, El.” Celetuk Bryan menatap El curiga. El terkesan buru-buru menikah. Bukankah dia baru saja putus dengan Camilla beberapa bulan lalu dan tiba-tiba menikah dengan wanita yang tak pernah ada di life circle mereka.  “Dia sudah tidur.” Kata El kembali menenggak wine.  “Aku tidak boleh mabuk. Istri dan anak-anakku menunggu di rumah. Lima belas menit lagi aku akan pulang.” Xavier memberitahu kedua sahabatnya itu. Xavier adalah tipe family man. Selalu berusaha memprioritaskan keluarganya karena dia sendiri kesusahan dengan waktu. hidupnya seperti dikejar-kejar waktu. Dia sangat sibuk karena pekerjaannya.  “Kamu sibuk sekali seperti aktor yang sedang naik daun.” Komentar Bryan.  “Faktanya aku memang sibuk kan.” Xavier tersenyum cerah.  “Oh, ngomong-ngomong, El, Kamu mengenal Charlotte dimana?” Bryan tampak penasaran.  El melirik Bryan. “Dari tadi kamu terus saja menanyakan soal Charlotte. Jangan bilang kamu naksir dia.” Katanya dengan ekspresi cuek, tapi sebenarnya El merasa terganggu.  “Ayolah, aku hanya penasaran. Bagaimana bisa kamu menikah dengan wanita yang—sama sekali tidak pernah aku dengar namanya.”  “Adik tirinya menabrak mobilku dan aku meminta dia mengganti rugi. Ibunya menawarkan putrinya—si Rose untuk tidur denganku.”  “Wow!” Bryan tampak syok.   “Astaga!” Xavier yang lembut dan hangat mencoba untuk netral.  “Lalu? Kamu tidur dengan adik tiri Charlotte lalu menikah dengan Charlotte, begitu?”  “Tidak, bodoh! Aku meminta Charlotte menjadi istriku dan mereka tidak perlu membayar ganti rugi mobilku.”  Baru kali ini El jujur pada kedua sahabatnya. Meskipun terdengar berat karena sebenarnya dia menikahi Charlotte sebagai pelampiasan atas kekecewaannya pada Camilla yang baru saja berpisah dengannya. Kenapa pilihannya jatuh pada Charlotte karena dia melihat ibu tiri Charlotte tidak menyayangi wanita itu. Jangankan pada Charlotte pada Rose pun wanita paruh baya itu bahkan memberikan putrinya karena merasa tidak sanggup membayar kerusakan mobil El padahal El tidak meminta secara pasti jumlah uang dari kerusakan mobilnya. Dia hanya datang ke rumah Rose karena Rose memintanya dan bilang agar El bicara pada ibunya.  “Aku pikir kamu tidur bersama Rose, tapi menikah dengan Charlotte.” Celetuk Bryan yang selalu berbicara sesuai dengan isi otaknya.  “Kamu menikahinya bukan karena pelampiasan semata kan, karena Camilla memilih berpisah denganmu?” Xavier bertanya tenang.                                                                                                  *** Jangan lupa buat tap love ya ^^ biar nggak ketinggalan notifikasi cerita Marriage Contract With The Devil Prince ^^

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook