bc

Migrasi Cinta

book_age18+
1.0K
IKUTI
12.1K
BACA
billionaire
possessive
fated
playboy
goodgirl
sweet
bxg
city
coming of age
enimies to lovers
like
intro-logo
Uraian

Gita bertekad untuk memulai kembali hidupnya setelah gagal menikah dengan Andreas. Untuk melupakan masa lalu dan rasa sakit hatinya yang mendalam, Gita pergi mengunjungi Bi Nur di pinggiran kota dan menetap di sana.

Menjalani kehidupan dengan sederhana dan mengaku sebagai keponakan Bi Nur, mantan Asisten Rumah Tangga yang beberapa bulan lalu pensiun.

Di kampung itu, Gita bertemu dengan Febian Mirza Nugroho. Sosok Mirza yang angkuh membuat Gita seperti bertemu bara api yang selalu membuat hatinya panas setiap kali mereka bertemu. Gita selalu dibuat berhadapan dengan Mirza dan menganggap dirinya sangat sial karena hal itu.

Namun tanpa Gita tahu hal itu adalah kesialan yang akan menghantarnya untuk bermigrasi dari rasa sakit hatinya yang mendalam karena gagal menikah dengan Andreas. Di saat Gita siap untuk menetap di hati Mirza, sosok Andreas kembali muncul dan membuat Gita merasa kacau.

Mampukah Gita mengubur masa lalunya dan hanya memandang Mirza sebagai satu-satunya pria dalam hatinya?

chap-preview
Pratinjau gratis
CHAPTER 1
Gita terduduk lemas di atas kasurnya. Secarik kertas yang baru saja ia baca membuat dirinya tak kuasa menahan tangis. Surat dari Andreas yang berisikan pemberitahuan bahwa dirinya tidak bisa menikahi perempuan cantik itu. Jantung Gita seakan hendak meledak, tubuhnya bergetar hebat dan pikirannya linglung seketika. Gita terus dibuat tidak mengerti. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi dan menimpa dirinya? Apakah semua ini hanya mimpi? Jika tidak, bagaimana dengan prosesi lamaran romantis lima bulan yang lalu? Dan pernikahan yang sebentar lagi akan berlangsung? Gita terus dibuat berpikir keras. "Enggak! Ini semua pasti cuman lelucon. Andreas nggak mungkin seperti ini." Gita terus meyakinkan diri, namun pada akhirnya dia harus menerima kenyataan bahwa dirinya dikhianati di penghujung cerita cintanya dengan Andreas. Tangis Gita pecah. Ia meraung pilu di dalam kamar bernuansa putih ini. Suara tangisnya menggema kuat hingga terdengar jelas di luar. "Git! Gita! Ada apa ini, Nak?" Suara Helen—Ibu Gita—terdengar panik dari luar kamar. Wanita paruh baya berparas cantik itu segera masuk dan menghampiri putrinya yang tengah menangis sesegukan. Gita menatap pilu sang Ibu. "Bu ...," ucapnya getir. Mata mereka bertemu dengan emosi masing-masing. Helen menatap anaknya dengan penuh tanda tanya sedangkan Gita menatap sang Ibu dengan penuh kepiluan. "Ada apa, Ta? Kenapa kamu menangis?" Mata Helen menangkap secarik kertas di tangan Gita. Wanita paruh baya itu berasumsi apakah anaknya menangis ada hubungannya dengan selembar kertas itu? Tidak, Helen tidak ingin berasumsi, segera ia duduk tepat di samping Gita dan memeluknya. "Gita, kamu mau cerita pada Ibu kenapa kamu menangis seperti ini? Ibu tahu kamu tidak baik-baik saja dengan melihat cara kamu menangis." Gita meremas kuat jemarinya, jantungnya terasa sangat sakit. Sekali lagi gadis itu menatap pilu sang Ibu. "Andreas bilang dia nggak bisa nikahi Gita, Bu." Deg! Kali ini tidak hanya Gita yang dibuat sakit hati tapi Helen juga. Mata wanita paruh baya itu seketika memanas dan mengeluarkan bulir bening kesedihan. Orangtua mana yang tidak akan sakit hati jika hal seperti ini menimpa anaknya? Helen berpikir apa salah Gita hingga Andreas memperlakukan anaknya seperti itu. Helen tidak memikirkan tentang undangan yang sudah tersebar. Ataupun seberapa banyak ia akan kehilangan uangnya jika pernikahan ini dibatalkan. Bukan! Bukan itu yang dia pikirkan. Helen hanya memikirkan bagaimana perasaan Gita saat ini dan bagaimana Gita akan melalui ini semua. Sungguh, hati Helen sangat teriris. "Gita sayang, tidak apa jika kamu tidak jadi menikah dengan Andreas. Tidak apa jika kamu juga merasa sakit dan sedih karenanya. Tapi Ibu minta kamu harus kuat dan sabar. Kamu tidak boleh terpuruk, hm? Ibu tahu betul Gita adalah gadis yang kuat." Suara Helen terdengar parau. Helen kembali mendekap Gita ke dalam pelukannya. "Ingat selalu ya, Nak. Ibu selalu ada untuk kamu meskipun seluruh dunia pergi menjauh. Jadi kamu jangan pernah merasa sendiri." Gita kembali meraung. Perempuan itu tidak tahu apa kesalahannya hingga Andreas tega membatalkan pernikahan mereka. Padahal selama ini hubungan mereka baik-baik saja. Baik Gita ataupun Andreas, keduanya sangat antusias menunggu hari pernikahan mereka yang tinggal menghitung hari. "Bu, rasanya sakit sekali di sini." Gita memegang kuat dadanya yang terasa sesak. Helen merasa tak tega melihat putrinya seperti ini. Seharusnya, jika Andreas adalah Pria yang bertanggung jawab, dia tidak akan melakukan hal menyedihkan seperti ini. Apa yang Andreas lakukan tidak berbeda dengan seorang pecundang besar. "Ta, kamu harus kuat ya, Nak." Helen mengusap puncak kepala putrinya. Kedua sudut matanya terus dibanjiri air mata pilu. Gita Putri Cantika, perempuan bersurai indah pemilik manik berwarna cokelat. Perempuan yang selama ini memimpikan akan naik pelaminan bersama sang pujaan hatinya yang bernama Andreas. Pernikahan yang sudah ia rancang jauh hari. Bahkan dirinya setiap hari membayangkan betapa bahagianya menjalani kehidupan sebagai seorang Istri. Namun hari ini, impian itu sirna tersapu angan-angan yang menyakitkan. Hati Gita patah! Bahkan luluh lantak. Dari luar kamar, Ayah Gita berdiri dengan badan bergetar. Pria tua itu memegangi dadanya yang sesak. Melihat putrinya menangis sesegukan, sudah cukup membuatnya sangat terpukul. Ditambah anaknya ditinggalkan tepat sebelum hari pernikahan mereka, semakin membuat hati Pak Aron tercabik-cabik. Sedari tadi ia menyaksikan putrinya yang tengah meraung. Ingin sekali Pria tua itu masuk ke dalam lalu mendekap erat putrinya. Namun ia tahan-tahan. Entah kenapa kakinya seperti mati rasa. Lagi pula, Pak Aron tidak ingin Gita menjadi semakin sedih saat melihat kedua orangtuanya ikut menangis sepertinya. "Bu, apa salah Gita?" Hati Pak Aron semakin tercabik saat mendengar rintihan anaknya yang terdengar sangat pilu itu. "Kamu tidak salah, Nak." Pak Aron menjawab dalam hatinya. Di sisi lain, Pak Aron merasa bersyukur karena Tuhan menampakkan jati diri calon menantunya yang kurang ajar itu. Jika Andreas adalah Pria baik-baik, sudah pasti ia akan datang kemari untuk memutuskan hubungan dengan cara baik-baik. Sama seperti saat dirinya datang bersama keluarga besarnya untuk melamar Gita. Seharusnya Andreas melakukan hal yang sama meskipun untuk memutuskan hubungan dengan Gita. Nyatanya, nama Andreas sudah tercoreng di mata keluarga besar Gita. Apapun alasan Andreas melakukan hal ini, mereka tidak akan memberi tolerir. "Gita ...." Pak Aron membuka langkahnya masuk ke dalam kamar sang anak. Dirinya sudah tidak tahan lagi melihat Gita yang menangis sesegukan. Gita menatap Ayahnya dengan pilu. Sorot matanya mengadu betapa sakit hatinya sekarang ini. "Papa," ujarnya getir. Pak Aron tersenyum hambar lalu mendudukkan diri di samping putrinya. Pria tua itu mendekap anaknya ke dalam pelukan. Hendak sekali dirinya membuka suara namun entah kenapa ia tidak bisa. Rasanya suara Pak Aron tertahan di tenggorokan. Ia tak kuasa untuk membuka suara. Helen yang melihat suaminya tak bisa berkata-kata, lantas semakin dibuat menangis sesegukan. Ia tahu betul jika suaminya itu sangat terpukul sama seperti dirinya dan Gita. "Gita, Papa ingin kamu kuat. Itu saja." Pak Aron akhirnya membuka suara. Meskipun getir dalam suaranya sangat kentara. Gita mengurai pelukan, lalu mengusap pipinya yang basah karena air mata. Kedua sudut bibirnya sedikit tersungging ke atas. "Iya, Pa." "Papa dan Mama tahu ini menyakitkan untuk kamu. Tapi kamu harus kuat untuk diri kamu sendiri." Lagi-lagi Gita mengangguk. Matanya masih berkaca-kaca dan sembab. Tapi tangisannya perlahan mereda. Gita beruntung memiliki orangtua seperti Helen dan Pak Aron yang selalu mendampinginya bahkan di saat terpuruk seperti ini. Jadi Gita tidak harus menghadapi rasa sakitnya seorang diri karena ada mereka yang dengan senang hati ikut menanggung rasa sakit Gita. *****

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Siap, Mas Bos!

read
19.0K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
218.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
201.6K
bc

My Secret Little Wife

read
115.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook