BAB 58

1808 Kata

                Viola menghela napas. Duduk sendirian di atas tempat tidur memikirkan kenekatan Luna yang datang menemui Panji ke Jogja. Semula, Viola merasa Luna akan menjauhi Panji setelah wanita itu memutuskan untuk mengikhlaskan Viola bersama Panji. Namun ternyata tidak, Luna malah kembali mengusik hubungannya dengan sang suami, bahkan terasa semakin menjadi-jadi. Viola kembali menghela napas panjang, saat Panji masuk ke dalam kamar dan menatapnya tak tega.                 Panji mendekat, duduk di samping Viola yang terseyum sesaat padanya. Senyuman yang terasa seperti senyuman terpaksa dari Viola itu, berhasil membuat hati Panji sakit bukan main. Berharap liburan yang diadakan akan menyenangkan dan membahagiakan karena tidak ada hadirnya alia dan herman serta semua orang yang selalu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN