"Sudah pergi sana. Belikan kami makanan." Alfian mengusir Roy. Roy berjalan menuju kamar mandi dengan langkah gusar. "Dasar kampret." Roy masih sempat memaki Alfian sebelum hilang di balik pintu. "Mau lanjut lagi?" Alfian tersenyum jenaka. "Nggak ah, lanjut di rumah aja. Malu! Kan, di sini masih ada Roy." "Mau makan apa?" Roy baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih segar setelah mencuci muka, lalu mengambil hp dan dompetnya yang tergeletak di atas meja, tepat di sisi ranjangku. Roy beranjak duduk di sofa, lalu memasang sepatunya. "Kamu mau makan apa, Nur?" Alfian membelai wajah Nurmala. "Apa aja yang penting halal," jawab Nurmala. "Udah, deh. Nggak usah mesra-mesraan di depanku." Roy mengeluh sembari mengikat tali sepatunya. "Makanya nikah," Alfian menahan tawa. R

