01
Perkenalkan nama gue Irfandi, biasa di panggil Fandi, gue kelas XII (kelas tiga SMA), yang jatuh cinta pada seorang perempuan yang bernama Titah, Titah adalah siswi pindahan dari Jakarta.
Gue mempunyai kakak yang bernama Arfan, gue dan Arfan adalah saudara kembar.
Arfan juga menyukai Titah, dan Arfan meminta bantuan gue untuk menjadikan Titah pacarnya.
Beberapa bulan setelah Titah jadian (pacaran) dengan Arfan, Titah tidak sengaja membaca buku harian gue.
Di buku harian gue tertulis semua tentang perasaan gue padanya (Titah) , Titah pun menceritakan semua tentang perasaannya pada gue.
Akhirnya gue dan Titah pun menjalin hubungan (pacaran) diam-diam di belakang Arfan.
Dan ini adalah Kisah Cinta gue..!!.
Jakarta,
Di rumah Titah,
Di ruang tv..
"Bu..", kata Titah.
"Nggih nduk"
(Ya nak), sambung bu Rusmini.
"Punapa kita kedah pindah sih, anteb meninggalkan kanca Titah ing mriki uga.."
(Kenapa kita harus pindah sih, berat meninggalkan teman Titah di sini dan..), kata Titah lagi yang terpotong perkataan nya oleh Renaldy.
"Dan apa dik ?", tanya Renaldy.
"Dan saya harus beradaptasi lagi dengan yang lainnya, teman baru gitu maksudnya", jawab Titah.
"Romo panjenengan ing pindah tugaskan iseh medal kitha nduk, uga kersa mboten kersa kita nggih kedah pindah ugi nduk"
(Ayahmu di pindah tugaskan lagi keluar kota nak, dan mau tidak mau kita ya harus pindah juga nak), kata bu Rusmini.
"Memangnya mboten sanguh romo kamawon ingkang tinggal ing ngrika, punapa kedah kita ugi ndherek tinggal ing purwokerto ?"
(Memangnya tidak bisa ayah saja yang tinggal di sana, kenapa harus kita juga ikut tinggal di purwokerto ?), tanya Titah.
"Eh pesek, sudah ikuti saja orang tua kita, jangan banyak ngeluh, oke..", keluh Renaldy yang bertanya pada ibunya.
"Mboten sanguh nduk, leres menapa ingkang ing katakan dening Aldi, kakang panjenengan, sampun sampeyan siapkan rasukan uga kemas barang ingkang liane dereng nduk ?"
(Tidak bisa nak, benar apa yang di katakan oleh Aldi, kakak mu, sudah kamu siapkan baju dan kemas barang yang lainnya belum nak ?), tanya bu Rusmini juga.
"Sampun bu.."
(Sudah bu..), jawab Titah lagi.
"Ya sudah tidur gih sana, sudah malam besok kalian kesiangan lagi bangunnya", pinta bu Rusmini.
"Laksanakan bu..!!", seru Titah dan Renaldi.
Keesokan harinya..
Purwokerto,
Di rumah Irfandi,
Di depan rumah..
"Fandi gak sekolah kamu ?", tanya pak Joko.
"Kan kemarin habis ambil rapot pak, jadi libur pak, dua minggu", jawab Irfandi.
"Oh iya, ya bapak lupa, ya sudah kalau begitu bapak mau berangkat kerja dulu ya, assalamu'alaikum", pak Joko memberikan salam pada Irfandi.
"Wa'alaikumussalam pak", Irfandi menjawab salam dari pak Joko.
Di rumah mbah Sakiman,
Di depan rumah..
"Kang mas..!!", seru mbah Jumirah.
"Nggih diajeng, enten menapa ?"
(Ya diajeng, ada apa ?), tanya mbah Sakiman.
"Kersa teng pundi ?"
(Mau kemana ?), tanya mbah Jumirah juga.
"Kersa teng wande, Rusmini uga batih kersa teng griya uga jagi konjuk pindah teng mriki ta, griya ugi sampun enten ing mriki ta, dados kita celak kaliyan putu kita, gitu diajeng"
(Mau ke warung, Rusmini dan keluarga kan mau ke rumah dan siap untuk pindah ke sini, rumah juga sudah ada kan di sini, jadi kita dekat dengan cucu kita, gitu diajeng), jawab mbah Sakiman.
"Oh gitu, aku titip gula, teh, kopi, s**u, sirup, dan es batu ya, kang mas", kata mbah Jumirah.
"Inggih diajeng"
(Iya diajeng), sambung mbah Sakiman.
"Nggih sampun nih"
(Ya sudah nih), kata mbah Jumirah yang memberikan catatan pada mbah Sakiman.
"Haa.., ini apa ?", tanya mbah Sakiman lagi.
"Catatan kang mas", jawab mbah Jumirah.
"Oh ya sudah, assalamu'alaikum", mbah Sakiman memberikan salam pada mbah Jumirah.
"Wa'alaikumussalam", mbah Jumirah menjawab salam dari mbah Sakiman.
Jakarta,
Di rumah Titah,
Di meja makan..
"Time for breakfast honey"
(Waktunya untuk sarapan sayang), kata bu Rusmini.
"Yes dear, oh yes tomorrow mom and dad are coming to Indonesia, mom and dad decided to stay in Indonesia, because we moved to purwokerto, mom and dad also moved to purwokerto, their respective homes dear"
(Iya sayang, oh ya besok ibu dan ayah datang ke Indonesia, ibu dan ayah memutuskan untuk tinggal di Indonesia, karena kita pindah ke purwokerto, ibu dan ayah juga ikut pindah ke purwokerto, rumahnya masing-masing sayang), sambung pak Adam.
"What do you mean dear?"
(Maksudnya sayang ?), tanya bu Rusmini.
"Yes, I mean my mother and father's house is separated from us, mother and father don't live with us"
(Iya maksudnya saya rumah ibu dan bapak terpisah dengan kita, ibu dan ayah tidak tinggal bersama kita), jawab pak Adam.
"Oh just say mom and dad bought a house too in Purwokerto dear"
(Oh bilang saja ibu dan ayah di belikan rumah juga di purwokerto sayang), kata bu Rusmini lagi.
"Well that means dear, hehe.."
(Nah itu maksudnya sayang, hehe..), sambung pak Adam lagi.
"Loh kok Titah belum ada di meja makan untuk sarapan", kata bu Rusmini lagi.
"Ah.., ibu kaya gak tau Titah saja", sambung Renaldy.
"Assalamu'alaikum kanjeng romo, kanjeng ibu, dan aden-aden", Paijo memberikan salam pada semua yang ada di meja makan.
"Wa'alaikumussalam jo", semua yang ada di meja makan menjawab salam dari Paijo.
"Nggih jo, kersa laporan menapa panjenengan ?"
(Ya jo, mau laporan apa kamu ?), tanya bu Rusmini.
"Kula kersa laporan kanjeng ibu, bahwa sedaya mobil e sampun jagi"
(Saya mau laporan kanjeng ibu, bahwa semua mobilnya sudah siap), jawab Paijo.
"Oke..!!, kamu boleh sarapan jo, tapi sebelum itu kamu ke kamarnya Titah dulu ya, lihat sudah bangun dan sudah rapi atau belum, kalau belum suruh siap-siap dan bilang ke Titah, kalau sudah di tunggu di meja makan untuk sarapan, ya jo", kata bu Rusmini.
"Oke..!!, amit semuanya, assalamu'alaikum"
(Oke..!!, permisi semuanya, assalamu'alaikum), Paijo memberikan salam pada semua yang ada di meja makan.
"Wa'alaikumussalam jo", semua yang ada di meja makan menjawab salam dari Paijo.
Di kamar Titah..
"Untung sudah siap, dan sudah waktunya sarapan, oh iya lupa tas kecil yang kemarin ku siapkan mana ya untuk taruh hp", kata Titah.
Di depan kamar Titah..
"Assalamu'alaikum cah ayu", Paijo memberikan salam pada Titah.
Di kamar Titah lagi..
"Wa'alaikumussalam lik, masuk pintunya gak di kunci kok", kata Titah.
"Amit cah ayu, lik jo teng mriki namung karep menyampaikan wekas saking kanjeng ibu, menawi sampun jagi tolong mandhap teng ngandhap, amargi sampun ing tengga ing meja tedha, konjuk sarapan, menawi dereng ing kengken jagi - jagi riyen enggal teng meja tedha konjuk sarapan enjang"
(Permisi cah ayu, lik jo ke sini hanya ingin menyampaikan pesan dari kanjeng ibu, kalau sudah siap tolong turun ke bawah, karena sudah di tunggu di meja makan, untuk sarapan, kalau belum di suruh siap-siap dulu baru ke meja makan untuk sarapan pagi), sambung Paijo yang menyampaikan pesan dari bu Rusmini.
"Oh oke..!!, sekedhap iseh mandhap kok lik, kula saweg mencari tas alit, nah niki piyambakipun tas e, mangga mandhap teng ngandhap konjuk sarapan"
(Oh Oke..!!, sebentar lagi turun kok lik, saya sedang mencari tas kecil, nah ini dia, yuk turun ke bawah untuk sarapan), kata Titah lagi.
"Nggih cah ayu"
(Ya cah ayu), sambung Paijo lagi.