Bab.16 Permohonan Mutasi Melody Ditolak

1598 Kata

Pagi itu udara Semarang terasa lebih dingin dari biasanya. Embun menempel di dedaunan, dan azan Subuh baru saja usai. Di asrama guru pesantren Al-Firdaus, Melody menatap secarik surat keputusan mutasi yang baru diterimanya dari kantor cabang yayasan. Tangannya bergetar halus, bibirnya mengucap istighfar lirih. “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un…” Tulisan di kertas itu jelas: Permohonan mutasi ke cabang Pesantren Al-Firdaus yang di Salatiga belum dapat disetujui. Berdasarkan ketentuan yayasan, mutasi hanya dapat dilakukan setelah masa kerja minimal tiga tahun. Melody menatap huruf demi huruf, seolah tidak percaya. Ia sudah menyiapkan alasan yang kuat: ingin lebih dekat dengan keluarga di Boyolali, ingin fokus menulis buku pelajaran, bahkan menyertakan rekomendasi pribadi dari ustadzah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN