Bab 1. Prolog
Namaku Alina , dan aku sudah terbiasa hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Di setiap langkahku, ada jejak yang tak bisa dihapus, seolah waktu tak pernah benar-benar memberi kesempatan untuk melupakan. Aku bukanlah orang yang percaya pada kebetulan; setiap pertemuan, setiap perpisahan, semuanya memiliki alasan. Namun, jika ada satu hal yang kutahu dengan pasti, itu adalah bahwa hidup ini tak pernah sesederhana yang kita bayangkan.
Aku bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan F&D. Hari hari aku bekerja melakukan hal yang sama setiap hari, sampai pada akhirnya aku bertemu dengan dia.
Ya Dia, Arga Dirgantara, pernah menjadi bagian terbesar dalam hidupku. Dulu, kami saling berbagi tawa dan air mata, menulis kisah bersama yang penuh warna. Tapi sekarang, dia adalah bagian dari masa lalu yang tak bisa lagi kupegang, seperti sebuah buku yang selesai dibaca namun tak pernah bisa dilupakan.
Kini, aku berdiri di ambang keputusan besar. Seperti halaman terakhir yang belum terisi, aku berdiri di ujung kisah kita. Apa yang akan aku pilih? Apa yang akan kutulis di The Final Page? Aku tak tahu pasti, tapi aku sadar, aku harus memilih untuk melanjutkan atau mengakhiri semuanya. Dan mungkin, di akhir cerita ini, aku akan menemukan jawabannya.
Aku selalu percaya bahwa setiap kisah punya akhir, meski kadang kita berharap bisa mengubahnya. Seperti halnya sebuah buku yang kita baca dengan penuh harap dan emosi, setiap halaman membawa kita lebih dekat kepada penutupan yang tak bisa dihindari.
Pada awalnya, kisah ini terasa seperti perjalanan yang tak terburu-buru, dengan setiap momen memberi ruang untuk kebahagiaan dan harapan. Namun, seperti alur cerita yang biasa, ada bagian yang mulai terasa berat, konflik yang datang tanpa permisi, dan keputusan yang harus diambil.
Aku duduk di meja ini, menatap halaman terakhir yang belum terisi, merasa seolah dunia berhenti sejenak. Semua kenangan yang telah tercipta bersamamu mulai memudar, dan aku tahu bahwa halaman terakhir ini adalah keputusan terakhir. Apa yang kutulis selanjutnya akan menjadi final—bukan hanya untuk cerita kita, tetapi untuk diriku sendiri.
Aku tahu, seperti halnya buku yang harus ditutup, kita juga harus berpisah. Tetapi, entah mengapa, ada rasa ragu yang menyelimuti. Apakah ini benar-benar akhir, atau hanya titik balik untuk memulai babak baru?
Di hadapanku, hanya ada kertas kosong, siap diisi dengan kata-kata yang mungkin akan mengubah segalanya. Dan aku tahu, setelah aku menulisnya, tidak ada yang bisa menghapusnya.
~This is the final page~.
10.00 AM
Hari weekend adalah hari dimana buat seorang alina bermalas malasan setelah lelahnya bekerja tiap hari. Matahari perlahan lahan masuk dari celah celah jendela tapi itu tidak membuat gadis ini terbangun. Sampai pada akhirnya
Ddrrrrttttt ddrrrrttt ddrrrtttt~~~ Panggilan telepon masuk
"Eunghh siapa sih" Alina mengambil handphone nya sembari dengan nada kesal dengan kesadaran yang masih setengah, lantas dia mengangkat telepon nya.
"Halo siapa yah" Dengan suara yang parau dan mata terpejam
"ALINAAA JANGAN BILANG LO MASI KEBO" Ucap Raya salah satu sahabatnya Alina.
Mendengar raya yang berteriak sontak membuat Alina kaget dan langsung terbangun. "Aduh jantung gue" Sambil mengusap ngusap dadanya
"Bisa gak sih jangan tereak tereak gimna kalo jantung gue loncat keluar ishh" Ucapnya dengan nada kesal.
"Ehehehe sorry ya na ututututu masi pagi jan marah marah loh" Ucap raya dengan nada yang dibuat buat.
"AU AH DH MALES GUE BYEE" Alina mematikan telepon nya sepihak sambil menggeruru kesal
"mending gue lanjut bocan aja" Alina kembali rebahan sambil menutup matanya. Tapi Niat hati ingin melanjutkan tidurnya yang terganggu, rasa ngantuk nya menghilang dan membuat mata nya tidak bisa terpejam. Lagi lagi alina menggerutu kesal, akhirnya dia bangun dari tempat tidurnya.
"Mending gue beres beres aja kali ya" Ucapnya
lantas dia pun menyapu dan mengepel seluruh ruangan sesudah itu lanjut cuci piring dan nyuci baju yang udah numpuk satu minggu itu.
"Huffttttff" Alina menghela nafas panjang
"akhirnya beres juga"
"Apani berisik amat hp" Alina pun melihat hpnya lalu membuka w******p ternyata itu dari grup sahabat sahabat dia.
Senggol dong om
Raya : P
Raya : P
Raya : P
Raya : P
Raya : P
Raya : hellowwwww cantek cantek nya akuh tpi lebih cantikan gue muncul kaleann!!!!!
Diva : Berisikkkk tau
Raya : atas nama @Alina harap segera muncul ke permukaan
Alina : Emangnya gue buaya ape
Diva : Adaapasi aelah gue lagi boker
Raya : pantesan kayak ada bau bau nya
Diva : mulut lo tu nempel idung jdi bau
Raya : ANJ LO VA
Alina : Raya lo jdi ngmng gak sih
Raya : eh iyaiya jadi ko kanjeng ratu
Raya : grgr lo sih @diva
Diva : laah ko jdi gue
Diva : terus lo mau ngmng apa cepet
Raya : okeoke, Tar sore gue di ajakan foto foto sma ayang gue tapi gue disuruh ngajak kalian soalnya cwok gue jga mau bawa temen temennya.
Raya : Kalian mau ikut kan yaa yaa yaaa plissss ikut yaa
Diva : wihh gue mah ayo aja sih lumayan buat stok foto, gatau kalo dia @Alina mh
Alina : Gk ah mls mending nntn drakor
Raya : ah lo mh gak asik, gak setia kawan bgt si lo plissss ikutt ya sekali aja na masa lo tega si na yaa yaa yaaa plisss
Diva : Iya na ikut aja daripda lo diem di bae di kostan mending nyari suasana baru, siapa tau sekalian dapet jodoh jg yekan wkwkwk
Alina : Paansih va jodoh jodoh mlu
Alina : Ah iyade gue ikut tpi cuma sekali ini aja pkonya
Raya : horaaaaaaa lopyuuuu ALINAAA
Alina : Jyjyq @Raya
Diva :2
Raya : ywdh kita berangkat jam 5 sore ya, ngumpulnya di kostan guee okeyyyy see uuuuuu guysssss
Diva : y
Alina : y
Raya : Vangke lo semua
Alina pun mematikan hpnya dan melemper ke arah kasur,gadis itu melihat Jam yang sudah menunjukan pukul 16.pm
"Apa gue gausah mandi aja kali ya, ketek gue jga masi wangi" Ucapnya sambil mengendus ngendus ketek nya " Mandi aja lah cewek cantik masa gk mandi yekan" Lantas gadis itupun masuk ke kamar mandi dan memulai ritual nya, ritual mandinya yaa wkwk
30 menit berlalu
"Ah segernya" Ucapnya sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk, ia pun menuju lemari dan mencari outfit manakah yang cocok buat hari ini.
" Duh gue gak punya baju lagi, gue pake apa ya" Ucapnya bingung, padahal isi lemarinya dipenuhi dengan baju baju yang sudah menumpuk dan adapula yang baru dia pakai sekali. Ada istilah cewek satu outfit sekali maen ya begitulah seorang Alina.
Setelah berpikir panjang Akhirnya gadis itu memutuskan mengenakan celana jeans highwaist dipadukan dengan atasan tshirt crop ditambah outer rajut lalu ia mengambil tas dan sepatunya. Kemudian dia membuka hp nya dan mengetikan sesuatu.
Senggol dong om
Alina : dh pada siap belom wey
Alina : gue otw kostan raya skrng ye
Raya: wihh semangat bener neng gue aje belom mandi
Diva : si paling gk mau ikut,tapi si paling pertama siap, gk sabar ketemu jodoh ya neng
Raya : kyknya gitu si va
Alina : diem ye lo semua, gk jadi ikut ni gue
Raya : Eh iya iya nggk na canda elah, cepetan lo sini
Diva : wkwkwk ywdh gue juga otw ye weiting meee
Raya : nazisssssss lo
Raya : yodah gue mandi dlu ye byee
Raya : parah lo @Alina dibaca doang lo gk ngambek kan na, lo jadi ikut kan . Awas aja ya lo klo smpe gajadi hubungan kita akhiri aja sampai disini
Diva : drama nyet @Raya
Alina : y
Alina pun memesan grab, setelah menunggu 10 menit akhirnya abang ojol nya sampai juga, alina pun naik dan menuju ke kostan raya.
See you next page~~~