Berita dia kembali
Di dalam sebuah kamar mandi sebuah perusahaan salah satu terbesar di kota Jakarta.
Ada seorang wanita cantik yang memakai seragam OG (Office Girl) sedang membersihkan kamar mandi itu. Membersihkan kamar mandi yang dipakai khusus oleh semua karyawan di dalam perusahaan itu memang sudah menjadi pekerjaannya sehari-hari. Sehingga wanita cantik itu tidak merasa jijik ataupun geli ketika mengerjakan itu semua, tapi dia mengerjakan semua pekerjaan yang selama dia lakukan selama empat tahun sebagai OG sangat dia nikmati serta syukuri, karena Tuhan masih mau memberikan dia pekerjaan untuk menghasilkan uang untuk membiayai hidupnya berdua dengan neneknya yang sudah tua itu.
Wanita cantik itu bernama Sinta, dia adalah wanita yang sangat baik dan juga sangat lembut. Semua orang menyukai dirinya termasuk anak dari pemilik perusahaan tempat dia bekerja. Yaitu Jeffery Alexander. Dia adalah adalah putra satu-satunya dari keluarga Alexander dan juga, putra dari salah satu pengusaha ternama di kota itu. Dia jatuh cinta pada Sinta karena Sinta adalah wanita yang memiliki paras yang sangat cantik, polos dan baik hati. Sinta sangat berbeda dengan semua wanita yang pernah Jeffery temui dan itulah mengapa, jika dirinya mulai menyukai Sinta bahkan perasaan cinta tumbuh saat dirinya bisa lebih dekat dengan Sinta.
Sehingga, pada saat itu. Keduanya pun memutuskan untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Walaupun keduanya tahu, kalau jarak serta derajat mereka sangatlah jauh berbeda.
Sehingga, Sinta tidak yakin jika hubungannya dengan Jeffery akan bertahan karena kedua orang tua Jeffery juga menentang habis-habisan dengan hubungan mereka.
Hingga.
Saat, hubungan yang mereka jalani lumayan cukup lama. Satu tahun mereka berhubungan dan kedua orang tua Jeffery masih belum setuju dengan hubungannya, sehingga mereka membuat alasan agar Jeffery bisa pergi meninggalkan Sinta dan memisahkan mereka. Hingga, tanpa terasa, waktu tiga tahun pun berlalu.
perpisahan dirinya dengan Jeffery ternyata sudah sangat lama.
Mengingat itu, Sinta yang baru selesai membersihkan kamar mandi pun menghela nafas panjang.
"Saat itu, hubungan kami tidak mendapat restu dari pak Mark dan nyonya Vivian. Tapi, Jeff berjanji setelah tiga tahun, dia kembali ke sini. Kedua orang tuanya akan menerima hubungan kami," gumam Sinta sambil duduk diatas kloset yang sudah dia bersihkan. Dia menatap kearah langit-langit kamar mandi itu dan kembali bergumam.
"Apakah setelah tiga tahun, dia masih mengingat aku dan juga janjinya itu?" Gumam Sinta, lalu dia kembali menghela nafasnya lagi.
"Satu tahun setelah kepergian dia, dia masih menghubungi aku. Tapi setelah itu hingga saat ini, Jeff tidak pernah menghubungi aku bahkan dia … dia seperti menghilang begitu saja! Apakah mungkin … dia sudah melupakan aku untuk selamanya?" Ucap Sinta. Dia pun memejamkan matanya sejenak.
Dia yang terus menunggu Jeffery dengan setia dan berharap jika Jeffery masih mengingat dirinya serta janjinya. Membuat Sinta kembali bersemangat kembali. Walaupun sebenarnya dia juga hampir menyerah dengan cintanya itu.
Bahkan, setiap hari, Sinta terus berdoa agar Jeffery baik-baik saja dan Tuhan, selalu melindungi dirinya di sana. Hingga, pada waktu dia kembali ke Indonesia, Jeffery kembali dalam keadaan sehat tanpa ada cacat sedikit pun.
Saat Sinta sibuk dengan Semua pikirannya.
Sinta pun mendengar ada suara dari beberapa langkah kaki sedang masuk ke dalam. Mereka adalah karyawan wanita yang bekerja di perusahaan itu serta memulai gosipnya sambil menatap wajah mereka di depan kaca westafel untuk merapihkan riasan mereka itu.
"Aku dengar, kalau pak Jeffery akan kembali hari ini, apakah kalian sudah mendengar kabar ini?" Tanya seorang wanita yang berwarna coklat dengan model rambut pendek sebahu.
Wanita lainnya yang menjadi teman dia mengobrol pun langsung terkejut serta tertawa gembira.
Karena dia bisa melihat bos tampan mereka.
"Apa! Kamu jangan bercanda, mana mungkin pak Jeffery kembali secepat itu? Tapi … gak cepat sih! Karena dia sudah tiga tahun di luar negeri. Duh! Pasti pak Jeff terlihat semakin tampan saja ya!" Ucap wanita berambut panjang sepinggang itu sambil tertawa.
Wanita berambut coklat itu langsung menjawabnya, "Aku tidak bercanda sama sekali! Duh, aku juga sangat penasaran dengan wajah bos muda kita. Tiga tahun yang lalu, dia sudah sangat tampan, pasti sekarang dia … dia pasti jauh lebih tampan!" Jawab wanita yang berambut cokelat itu.
Setelah selesai merapihkan riasan serta pakaian mereka, keduanya pun pergi meninggalkan kamar mandi itu dan kembali ke tempat kerja mereka masing-masing.
"Ayolah kita kembali lagi ke ruangan, aku ingin tahu kabar lengkapnya dari berita yang kamu beritahu padaku barusan!" Ucap wanita yang memiliki rambut panjang itu sambil menarik tangan temannya serta setelah itu, mereka berdua pun pergi meninggalkan Sinta yang saat ini merasa dalam keadaan terkejut.
Sinta secepatnya membuka matanya dan dia tersenyum cerah, karena dia mendengar berita tentang kembalinya Jeffery.
"Jeff sudah kembali? Dia … dia kembali hari ini?" Ucap Sinta sambil memukul kedua pipinya. Dia meyakinkan dirinya jika dirinya tidak salah mendengarnya.
"Aku harus mencari tahu berita ini!" Ucap Sinta dengan tergesa-gesa, dia pun segera menyelesaikan semua pekerjaannya di kamar mandi itu, lalu pergi meninggalkan kamar mandi itu menuju tempat teman-teman satu profesinya sedang berkumpul.
Sinta pun melihat ke sekelilingnya dan bertanya pada atasannya yang bernama Bu Ratna.
"Permisi! Bu … aku minta maaf karena telah mengganggu waktunya," ucap Sinta dengan nada sopan.
Ratna pun melihat kearah Sinta dan tersenyum kepadanya.
"Ada apa Sinta? Kamu mau bertanya apa?" Tanya Ratna kepada Sinta.
Sinta tersenyum kearah Ratna. Sinta terlihat malu-malu karena dia merasa malu tapi, dia merasa sangat penasaran. Membuat Sinta akhirnya harus memberanikan dirinya lagi.
"Hhhhmmm … Bu! Apakah Jeffery … eh! Maksud aku pak Jeffery akan kembali hari ini?" Tanya Sinta sambil menggigit bibirnya.
Mendengar itu, Ratna pun langsung tersenyum serta menganggukkan kepalanya.
"Iya, pak Jeff kembali hari ini. Kami semua di suruh untuk menyiapkan acara penyambutan beliau besok pagi di perusahaan ini," jawab Ratna sambil tersenyum kearah Sinta serta berbisik di telinganya.
"Kamu pasti sangat merindukannya ya, Sinta?" Bisik Ratna dengan nada menggoda.
Mendengar itu, wajah Sinta memerah karena malu lalu menganggukkan kepalanya.
"Iya Bu, aku sangat merindukan dia. Entah dia merindukan aku atau tidak. Aku pun tak tahu, Bu!" Jawab Sinta dengan ekspresi wajah yang terlihat cukup sedih.
"Sinta, ibu sangat yakin, kalau pak Jeffery juga merasakan perasaan yang sama. Karena kalian kan saling mencintai, jadi ibu yakin kalau perasaan kalian itu terhubung satu sama lainnya," jawab Ratna sambil menepuk bahunya Sinta.
"Jangan sedih lagi. Kamu harus tersenyum Sinta, karena pak Jeffery sudah kembali, jadi kamu bisa bertemu lagi dwnga belahan jiwa kamu itu!" Ucap Ratna sambil tertawa karena dia sedang menggoda Sinta.
Melihat itu semua, Sinta hanya bisa tertawa malu.
Setelah berbicara sebentar, Ratna pun kembali mengerjakan pekerjaannya kembali dan Sinta juga mengerjakan pekerjaannya lagi.
Hingga, waktu pulang kerja pun tiba.
Sinta pun bersiap-siap untuk pulang dan memikirkan caranya agar dirinya bisa menemui Jeffery.
Sinta pun berjalan keluar untuk pulang menuju rumahnya.
Sepanjang jalan, Sinta terus memikirkan cara bagaimana dia bisa bertemu dengan Jeffery.
Namun, semakin dia memikirkannya. Sita semakin sulit mencari jalan keluarnya.
"Ahhh … kenapa sulit sekali! Aku hanya ingin bertemu dengannya, tapi kenapa … kenapa sangat sulit seperti ini? Apakah karena derajat kami yang berbeda, membuat aku tidak pantas untuk bertemu dengannya?" Gumam Sinta dengan perasaan sedih, karena dia tidak bisa bertemu dengan pria yang dia cintai.
Hingga, langit pun mulai terlihat hampir gelap karena waktu malam hari pun tiba.
Sinta langsung mempercepat langkahnya menuju rumah.
Saat Sinta baru sampai di depan rumahnya.
Sinta mulai mengetuk pintu rumahnya.
Tok … tok … tok ….
Suara ketukan bergema di dalam rumah rumah kecil dan juga sederhana itu.
Namun, sudah cukup lama Sinta mengetuk pintu rumahnya, tidak ada jawaban sama sekali dari dalam rumah itu.
Di dalam rumah terdengar sangat sunyi dan Sinta merasa sangat aneh dengan itu semua.
"Nenek kemana ya? Kok, nenek belum membuka pintu sejak tadi?" Ucap Sinta yang merasa sangat aneh dengan neneknya hari ini.
Sinta pun kembali mengetuk pintu rumahnya. Lagi dan lagi, tidak ada jawaban sama sekali dari neneknya itu.
Merasa ada yang aneh, Sinta pun langsung merasa panik dan dia mengetuk pintu rumahnya lebih kencang.
Tok … tok … tok ….
"Nek! Buka pintunya nek! Ini Sinta nek! Aku mohon, tolong buka pintunya nek!" Teriak Sinta yang terus menerus mengetuk pintu itu tiada henti.
Namun, masih belum ada jawaban sama sekali.
Hingga, Sinta pun menghentikan untuk mengetuk pintu dan mencari jalan lain untuk masuk.
Sinta berjalan menuju pinggir rumahnya itu, lalu melihat jendela kamarnya masih terbuka.
"Untung saja, jendela kamarku belum ditutup oleh nenek," gumam Sinta sambil tersenyum, setelah itu. Sinta pun masuk ke dalam rumahnya melalui jendela kamarnya.
Saat Sinta sudah masuk ke dalam rumahnya, Sinta melihat sesuatu yang membuat dirinya langsung panik serta dia juga langsung berteriak sangat keras saat itu juga.
-bersambung-
Dhini_218
Only on : Dreame n Innovel.