Amm yang saat ini tengah membaca berita, tersenyum tipis. “Apa perusahaannya tidak pernah seperti ini sebelumnya?” tanya Amm mengambil gelas jus miliknya. Kavin yang duduk mengintari meja makan, melihat ke arah Amm. Dia, pria yang dipercayai oleh wanita di hadapannya untuk mengurusi perusahaan cabang di Indonesia, ia pun mata untuk Amm untuk mengamati keadaan musuh bubuyatannya. “Tidak. Sebelumnya, hanya turun sebanyak 2,5%,” jawab Kavin membuat Amm menganggukan kepala. “Apa yang nona akan lakukan selanjutnya, selama ada di Indonesia? Banyak para pemilik perusahaan yang ingin membuat janji temu bersama anda,” tambah Kavin. “Aku ingin mengunjungi beberapa tempat,” seru Amm membuat Naura mengerutkan keningnya. “Tempat?” tanya Naura. Tidak ada jawaban dari Amm, wanita itu hanya terseny

