#Hari Bahagia
Hari ini adalah hari bahagia ibu ku dengan mantan pacar ku Dwi. Akan dilangsungkan pernikahan mereka berdua dan aku hanya bisa ikhlas melihat mereka berdua bahagia selamanya. Andaikan Dwi tidak khihanatin aku, mungkin hari ini harusnya aku dan Dwi yang menikah bukan ibu ku dengan Dwi.
Bolehkah waktu ku putar kembali Tuhan, aku mohon !
Diruang kamar ibu ku, ibu ku sedang bersiap-siap untuk resepsi pernikahannya dengan Dwi. Ibu memakai kebaya putih yang cantik, dan rok batiknya. Sungguh cantik ibu ku. Siapa sih yang tidak tertarik dengan ibu ku. Andaikan ibu ku dan ayah ku tidak bercerai dan ayah ku nikah dengan janda anak satu itu. Mungkin semua ini tak akan terjadi pada diri ku.
Sedangkan Dwi memakai baju putih lengkap dengan gagah pakai kopia berwarna putih senada. Betapa ganteng sekali Dwi. Laras kamu harus rela Laras harus dan wajib. Mereka melangsungkan icab kabul. Dengan lantang Dwi ucapkan nama ibu ku dan kini Dwi benar-benar jadi ayah tiri ku yang sah. Hati ku sakit sungguh sakit ya tuhan. Semua orang bahagia kecuali aku hanya bisa menahan rasa sakit ini dan luka ini di dalam hati, yang penting ibu ku bahagia bersama Dwi. Selamat menempuh hidup baru ibu ku dan ayah tiri ku Dwi.
Acara akad nikah pun telah selesai kini acara resepsi pernikahan mereka berdua ibu ku dan Dwi. Begitu ramai dan indah banyak bunga-bunga, banyak tamu yang hadir, penyanyi pop, menu makanan yang begitu nikmat serta para keluarga ibu ku dan keluarga Dwi hadir juga.
Sepanjang acara akad hingga resepsi keluarga Dwi melihat ku dengan sinis, sempat ada berbisik disebelah ku.
Itu bukannya mantan pacarnya Dwi ya ?
ya betul sekali. Kasian dia ya harus melihat Dwi kekasih hatinya menikah dengan ibunya sendiri. Pasti hatinya hancur.
Sepertinya begitu.Dia hanya berusaha tegar saja.
mungkin, semoga dia ikhlas ya ....
aminnnn !!!
Sakit ku mendengarkan bisikan para tamu hingga para keluarga Dwi Bahkan keluarga ibu ku sendiri. Ingin ku mati saja. Ingin sekali tapi aku tidak bisa karena aku sayang dengan ibu tapi apakah ibu sayang dengan ku ?
Kalau dia sayang pada ku, kenapa dia lakukan itu pada ku, Bu ? kenapa ?
( hati ku berbisik)
Acara selesai tepat di gedung jam 17.00 sore. Semua pada pulang lalu aku, ibu dan Dwi pulang kerumah kami kembali. Aku tepat duduk dibelakang mereka berdua. Hancur sekali hati ku tuhan. Sangat hancur sekali.
18 Bulan berlalu, kini aku memilih pergi dari hidup ibu ku dan ayah tiri ku Dwi. Namun tidak memilih ayah kandung ku Indra. Aku memilih jalan hidup ku sendiri. Bagaimana dengan ibu tari dan Dwi ?
yapsss ... mereka hidup bahagia dirumah itu bersama anak mereka yang cantik seperti ibu ku. Mereka beri nama Indah Karunia Lestari. Dan ayah kandung ku juga udah bahagia dengan istri juga anak laki-laki nya itu. Aku hanya bisa berdoa buat kedua orang tua ku. Semoga mereka bisa ambil hikmahnya walaupun harus aku yang menderita atas semua yang mereka lakukan sebelumnya.
Kini aku bekerja di perusahaan di kota yang berbeda dengan ibu dan ayah ku. Terima kasih ayah dan ibu ku atas semuanya. Maaf Laras harus pergi dan memilih jalan Laras. Thanks you ...
TAMAT