Setelah menerima kenyataan bahwa Zafran adalah sosok yang menakutkan, Bintang kembali merasakan pedihnya dikhianati—kali ini oleh Abi, yang selama ini menyembunyikan identitasnya. Tanpa berpikir panjang, Bintang memilih pergi. Pergi ke mana saja, asal tidak perlu melihat wajah lelaki yang telah membohonginya. Setiap langkahnya terasa berat, tapi rasa sakit di hatinya lebih menyiksa. Bintang tidak ingin terus-menerus terluka, apalagi oleh orang-orang seperti Abi, yang selalu menyimpan sesuatu di balik senyuman mereka. Pada akhirnya, dia selalu ditinggalkan dengan luka, selalu begitu. Sepanjang jalan, air mata Bintang mengalir tanpa henti. Dia merutuki dirinya sendiri, menyadari bahwa pernikahannya dengan Abi hanyalah hubungan timbal balik—sebuah simbiosis mutualisme. Abi menyelamatkan kel

