Dean menghentikan mobil dan menatap Almira dengan tatapan memelas. “Beneran nggak mau ditungguin atau dianterin ke dalam?” Almira tersenyum dan menggeleng pelan. “Mas … masih ada yang harus kami bicarakan. Kami menikah secara baik-baik, maka harus berpisah dengan baik-baik juga. Makasih sudah membantuku mengurus surat cerai. Aku hany perlu meminta tanda tangannya dan membicarakan banyak hal. Walau bagaimanapun, dia telah menemaniku selama lima tahun, Mas.” Dean mengangguk mengerti. Ia tak takut ataupun khawatir karna Almira akan bertemu dengan lelaki yang pernah ada di dalam hidupnya. Hanya saja, Dean takut lelaki itu kembali menyakiti Almira. Ia tak ingin lagi melihat kesedihan yang sudah beberapa hari ini tak pernah lagi ditemukannya pada wajah cantik wanita itu. “Iya, Sayang. Aku nge

