bc

Sikap Dingin Suamiku

book_age18+
1
IKUTI
1K
BACA
dark
love-triangle
family
HE
love after marriage
forced
second chance
friends to lovers
single mother
heir/heiress
drama
tragedy
sweet
bxg
lighthearted
serious
kicking
city
office/work place
like
intro-logo
Uraian

Viola menatap Ezra dengan air mata yang berlinang di kelopak matanya. Tatapan tajam Ezra dan intonasi suaranya mampu membuat Viola diam membisu "Tugas kamu cuman menjadi ibu untuk Thania saja. Saya tidak berharap memiliki anak dari kamu. Saya juga tidak perlu kamu menjadi istri yang baik untuk saya. Saya tidak mencintai kamu Viola."

Pernikahan yang terpaksa Viola lakukan karena ini adalah pernikahan bisnis kedua keluarga. Tetapi bukannya kebahagiaan yang ia dapat, Viola selalu menangis karena mendapatkan perlakukan dingin dan amarah Ezra yang tidak pernah stabil.

Namun dia tidak bisa keluar dari pernikahan ini, karena Viola sudah terlanjur mencintai Thania, putri Ezra.

chap-preview
Pratinjau gratis
Sebuah Permintaan
"Aku gak punya pilihan lagi kan pa?" Viola menatap papanya yang sedang menatap balik dirinya. "Ini demi kebaikan kamu, sayang. Keluarga Laskara adalah keluarga terpandang. Kamu pasti bahagia menikah dengan putra dari keluarga itu." lagi papa kembali mengatakan hal yang sama. Perkataan klasik yang ia berikan pada Viola. "Papa gak perlu bilang kalau ini demi kebahagiaan aku. Semua ini demi bisnis papa kan? Agar perusahaan papa bisa bekerja sama dengan Laskara grup, papa nikahin aku sama mereka. Aku tahu pa, mama udah cerita semuanya. Kenapa papa melibatkan aku? Selama ini papa juga gak pernah mau tahu tentang hidup aku dan mama kan? Kenapa sekarang, papa malah bawa aku ke urusan papa?" Perceraian mama dan papa Viola sudah lama terjadi. Setelah bercerai ia ikut dengan mamanya. Karena terlahir dari keluarga yang mampu, Viola sama sekali tidak kehilangan apapun. Ia hanya kehilangan kasih sayang dari papanya. Hingga mamanya menikah dengan pria yang setara dengan mereka. Perlahan suami baru mamanya itu berhasil mengisi kekosongan sosok papanya yang sudah lama hilang. Kehidupan mereka berjalan sangat bahagia, hingga hari ini papa kandungnya malah mengorbankan dirinya untuk sebuah bisnis. "Papa selalu ingin tahu keadaan kamu, Viola. Tatapi mama kamu dan suaminya itu tidak pernah membiarkan papa dekat dengan kamu. Mereka selalu saja menghalangi papa. Kamu tahu kan papa yang paling berusaha agar keluarga kita tidak pisah seperti ini. Tapi mama kamu malah memilih untuk pergi dan menikah dengan pria itu. Hanya kamu yang papa miliki, Viola." Bohong. Viola tahu kenapa mamanya memilih untuk pergi meninggalkan papa. Kalau saja papa tidak mengkhianati mama, semuanya akan baik-baik saja. Tapi dia memilih untuk berselingkuh dan bahkan memiliki anak diluar nikah dari wanita lain. Jika saja saat itu Viola sudah dewasa, mungkin dia akan memukul dan memaki papa dan wanita perusak itu. Tapi sayangnya saat itu dia baru berusia enam tahun. Mengingatnya saja membuatnya kesal sekarang. "Papa ada Emran kan? Kenapa gak papa suruh aja dia cari klien yang lain atau jodohin dia dengan anak investor papa. Ayah udah bilang sama aku, kalau aku tidak memiliki kewajiban untuk menuruti kemauan papa. Keputusan aku udah bulat pa, aku menolak pernikahan ini!" Viola bangkit dari duduknya. Dia hendak berjalan pergi meninggalkan rumah ini. Tapi baru tiga langkah ia berjalan, langkahnya berhenti ketika melihat papanya berlutut dihadapannya. Tepat dihadapannya. Melihat itu, Viola seketika mundur beberapa langkah. Dia tidak pernah menyangka papanya akan melakukan hal ini. "Papa mohon sama kamu, Viola. Hanya kamu anak perempuan papa. Keluarga Laskara hanya ingin menikahkan putranya dengan kamu. Papa tidak akan meminta apapun lagi dari kamu. Hanya ini, tolong bantu bisnis keluarga kita." Jujur saja, Viola tidak tega melihat papanya berlutut dihadapannya seperti ini. Tapi ketika ia mengingat apa yang sudah papa lakukan pada dirinya dan mama dulu, semua itu tidak sebanding dengan ini. "Ini hidup aku pa.. Aku sendiri yang akan milih dengan siapa aku menikah. Bukan papa atau orang lain. Maaf.. kali ini aku tidak bisa bantu papa," ucap Viola. Ini merupakan keputusan terbaik untuk dirinya dan papa. Setelah mengatakan itu, Viola berjalan pergi meninggalkan papa yang masih berlutut itu. Kali ini ia tidak menoleh ke belakang. Dia tidak ingin menyesali keputusannya ini. Tatapan Viola tertuju pada wanita yang sudah mengambil kebahagiaan mamanya. Dia sangat yakin jika wanita itu sedang menguping pembicaraannya dan papa tadi. Langkah Viola mendekat kearahnya. Tepat di sebelah wanita itu, ada Embran adik tirinya. "Maaf tante.. Aku kali ini gak bisa bantu keluarga kalian. Semenjak papa sama mama pisah, kalian memutuskan untuk mengurus keluarga masing-masing kan? Kali ini tolong cari cara yang baik untuk masalah ini. Semoga perusahaan keluarga ini tidak bangkrut ya," tutur Viola dengan senyuman tipisnya. Ia dapat melihat mama tirinya ini hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya. "Keluarga ini juga keluarga Lo, kak. Lo seharusnya bisa membantu sedikit saja demi keluarga ini. Selama ini papa gak pernah minta apapun dari Lo, hanya ini yang papa minta tapi Lo malah bersikap seperti ini." Suara tegas Emran sangat mirip dengan papa. Untung saja wajahnya juga mirip dengan papanya. Jika wajah ini mirip dengan mama tirinya, dapat dipastikan Viola tidak akan pernah menatap wajah Emran. "Dengar ya.. Pertama gue udah bukan lagi bagian dari keluarga ini. Kedua, apa yang papa minta itu mengenai kehidupan gue selanjutnya. Lo pikir pernikahan itu main-main? Gimana kalau ternyata pernikahan gue nanti akan ada orang seperti mama Lo?" "Viola!" Suara tinggi Bening, mama tiri Viola akhirnya keluar. Ia menatap tajam Viola dengan air mata yang sudah membasahi pipinya. "Cukup! Kalau kamu tidak mau membantu, kamu tidak usah menghina saya. Semuanya sudah terjadi dan Saya sudah menyesali perbuatan saya dulu. Tolong jangan kamu ungkit terus," ucap Bening. Viola menganggukkan kepalanya. "Baik.. Aku tidak akan mengungkit semua ini lagi. Tapi kalau Tante juga bisa ngilangin rasa trauma aku. Tante bisa perbaiki masa kecil aku yang kehilangan sosok seorang papa? kalau Tante bisa ngelakuin itu semua, aku akan memaafkan semua kesalahan Tante. Kalau tidak, di mata ku tante tetap seorang perusak!" Viola melangkahkan kakinya meninggalkan rumah ini setelah ia mengatakan semua itu. Ia perlu meredahkan emosinya saat ini. Jika ia terus melihat Bening, emosinya tidak akan bisa ia tahan lagi. Akan banyak hal menyakitkan yang ia katakan nantinya. Langkah Viola berhenti ketika lengannya ditahan oleh seseorang. Menyadari itu, Viola pun membalikkan badannya. Dapat ia lihat Emran lah yang menghentikan langkahnya. "Lepas!" perintah Viola. Tapi bukannya melepaskan tangan Viola, Emran malah semakin menguatkan pegangannya di tangan Viola. "Gue mohon kak.. Kali ini saja, bantu papa. Lo boleh anggap gue gak tahu diri atau apapun itu, tapi tolong.. Ini semua demi papa. Bukan gue atau mama gue. Kami tahu kalau Lo gak mungkin mau ngelakuin itu, kami udah bilang sama papa untuk merelakan perusahaannya dan hidup sederhana. Tapi papa gak mau, dia gak mau merelakan perusahaan yang udah dia bangun dengan mati-matian. Dia percaya Lo akan membantunya. Kali ini jangan kecewakan dia kak." Mendengar pernyataan itu membuat Viola bimbang dengan keputusannya. Dia mencoba untuk mencari kebohongan dari raut wajah Emran, tapi ia malah melihat kejujuran dari sana. "Gue.." "Gue dan mama akan meminta maaf dan berlutut setiap hari ke mama Lo kalau Lo mau ngebantuin papa. Semua ini demi papa, Kak. Demi papa." ***

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

30 Days to Freedom: Abandoned Luna is Secret Shadow King

read
314.1K
bc

Too Late for Regret

read
312.2K
bc

Just One Kiss, before divorcing me

read
1.7M
bc

Alpha's Regret: the Luna is Secret Heiress!

read
1.3M
bc

The Warrior's Broken Mate

read
144.4K
bc

The Lost Pack

read
431.7K
bc

Revenge, served in a black dress

read
152.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook