DERU MAHAMERU

202 Kata
Satu tahun sudah, kenangan berlalu Masih terngiang diingatan, bagaimana sepatu menapak batu Angan menggores rindu dan tangan menoreh waktu Menjejakkan hati dalam ekspedisi di puncak tertinggi Deru Mahameru, Menjadi awal langkah baru Dari kelamnya episode masa lalu Berganti jutaan kelopak bunga anaphalis javanica Kaki menapak tanah penuh debu Raga merasai hembusan lembut angin lalu Mata menangkap pesona udara melukis ranu kumbala Anganku kemana-mana, menggores alam di ujung pena Usman Arrumy mengabarkan dalam pijakan Menggambar aksara harus menghantar raga Tak peduli sekali senja, atai bahkan dua purnama Mendekapkan diri pada lingkup ruang isolasi imajinasi Aturan dunia tak lagi bermakna Ketika prosa sudah mendedah kata, bicara Hanya hati dan mimpi kembali mesra Menikmati mata terilusi, menjadikannya puisi Perjalanan ini bukan sekedar langkah kaki Bukan pula pelarian dari segala benci yang tak mencaci Ini adalah sebuah perjalanan mimpi Yang menapak dengan pijakan hati, penuh hati-hati Sebuah pengorbanan, Di atas ketinggian dengan segala kerendahan Sebuah pengharapan, Dari nestapa percintaan mengharap kebahagiaan Tak lekang oleh waktu Di saat raga berpacu menembus kabut Tak luput dari kalut Rindu yang menderu, di puncak mahameru Dari seorang hamba, teruntuk Sang Pencipta Dari seorang pencinta, teruntuk pujaan jiwa # Mahameru - 3676 mdpl Mt. Semeru (3676 mdpl) Lumajang, Jawa Timur, Indonesia
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN