Satu tahun sudah, kenangan berlalu
Masih terngiang diingatan, bagaimana sepatu menapak batu
Angan menggores rindu dan tangan menoreh waktu
Menjejakkan hati dalam ekspedisi di puncak tertinggi
Deru Mahameru,
Menjadi awal langkah baru
Dari kelamnya episode masa lalu
Berganti jutaan kelopak bunga anaphalis javanica
Kaki menapak tanah penuh debu
Raga merasai hembusan lembut angin lalu
Mata menangkap pesona udara melukis ranu kumbala
Anganku kemana-mana, menggores alam di ujung pena
Usman Arrumy mengabarkan dalam pijakan
Menggambar aksara harus menghantar raga
Tak peduli sekali senja, atai bahkan dua purnama
Mendekapkan diri pada lingkup ruang isolasi imajinasi
Aturan dunia tak lagi bermakna
Ketika prosa sudah mendedah kata, bicara
Hanya hati dan mimpi kembali mesra
Menikmati mata terilusi, menjadikannya puisi
Perjalanan ini bukan sekedar langkah kaki
Bukan pula pelarian dari segala benci yang tak mencaci
Ini adalah sebuah perjalanan mimpi
Yang menapak dengan pijakan hati, penuh hati-hati
Sebuah pengorbanan,
Di atas ketinggian dengan segala kerendahan
Sebuah pengharapan,
Dari nestapa percintaan mengharap kebahagiaan
Tak lekang oleh waktu
Di saat raga berpacu menembus kabut
Tak luput dari kalut
Rindu yang menderu, di puncak mahameru
Dari seorang hamba, teruntuk Sang Pencipta
Dari seorang pencinta, teruntuk pujaan jiwa
#
Mahameru - 3676 mdpl
Mt. Semeru (3676 mdpl)
Lumajang, Jawa Timur, Indonesia